kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Ini latar belakang Abu Rara pelaku penusukan Wiranto


Sabtu, 12 Oktober 2019 / 14:00 WIB
Ini latar belakang Abu Rara pelaku penusukan Wiranto


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (10/10/2019) siang, Abu Rara mendekati Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang baru saja turun dari mobil di Alun-alu Menes, Pandeglang, Banteng. 

Mengutip Kompas.com, Abu Rara berpura-pura ingin menyalami Wiranto seperti kebanyakan warga yang ingin bersalaman dengan pejabat. Saat itu, Kapolsek Menes Kompol Daryanto menyambut Wiranto yang baru saja meresmikan gedung kuliah bersama Universitas Mathla'ul Anwar. 

Baca Juga: Wiranto ditusuk, target serangan teroris diprediksi semakin meluas

Namun tiba-tiba Abu Rara mengeluarkan senjata tajam dan menusuk bagian perut Wiranto. 

Semuanya berlangsung cepat. Wiranto nyaris tersungkur di jalan. Kapolsek Menes yang berada di dekat Wiranto langsung mengamankan Abu Rara. 

Tidak disangka, FD (sebelumnya disebut FA) seorang perempuan bercadar, istri Abu Rara menyerang punggung Kapolsek. Korban lain yang terluka adalah ajudan Wiranto dan Fuad Syauki, tokoh masyarakat setempat. 

Wiranto yang terluka di bagian perut segera dilarikan ke rumah sakit. Sementara dua pelaku ditangkap oleh polisi. 

Pernah gunakan narkoba pil kurtak 

Abu Rara atau SA kelahiran Medan tahun 1968. Saat ini dia berusia 51 tahun. Abu Rara dikenal pintar dan cerdas. Dia menyelesaikan kuliahnya di fakultas hukum di salah satu universitas ternama di Sumatra Utara.

Baca Juga: Wiranto ditusuk, BIN mengaku akan lebih banyak mendegar dan waspada

Kala itu, SA dan keluarganya tinggal di Jalan Alfakah, Kelurahan Tanjung Mulia, Hilir, Kecamatan Medan Deli. Saat usianya 27 tahun, SA menikah dengan istrinya yang pertama yakni Netty pada tahun 1995. Sayangnya pernikahan tersebut hanya bertahan 3 tahun. Mereka bercerai. 

Hal tersebut membuat SA frustrasi dan mengkonsumsi narkoba jenis pik kurtak. Dia juga sering ikut judi togel. "Sampai hitam keningnya disundutnya dengan api rokok setelah makan 12 butir kurtak. Itu di depanku," cerita Alex (39), sahabat SA di Medan. 



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×