kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   19.000   1,25%
  • USD/IDR 16.224   -24,00   -0,15%
  • IDX 7.181   17,62   0,25%
  • KOMPAS100 1.073   3,98   0,37%
  • LQ45 840   2,34   0,28%
  • ISSI 217   0,38   0,18%
  • IDX30 431   1,46   0,34%
  • IDXHIDIV20 519   1,27   0,25%
  • IDX80 122   0,59   0,49%
  • IDXV30 127   0,52   0,41%
  • IDXQ30 143   0,10   0,07%

Ini komentar pengusaha soal kinerja Dirjen Pajak


Minggu, 13 Agustus 2017 / 09:55 WIB
Ini komentar pengusaha soal kinerja Dirjen Pajak


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Sejak ditunjuk menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak pada awal 2016, kalangan pengusaha menilai kinerja Ken Dwijugiasteadi yang akan pensiun pada akhir tahun ini.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta Widjaja Kamdani menilai, kepemimpinan Ken sudah cukup baik karena pengusaha merasa Ditjen Pajak semakin terbuka dengan masukan dari kalangan pengusaha.

Meski demikian, ada beberapa kebijakan dan pernyataan dari Ken yang menimbulkan keresahan, seperti menyalahkan pengusaha bila ada pegawai Ditjen Pajak yang melakukan korupsi.

“Padahal banyak sekali pengusaha yang rajin bayar pajak, belum lagi rencana PTKP berdasarkan UMR,” kata Shinta kepada KONTAN, Jumat (11/8).

Meski begitu, Shinta menyatakan bahwa kepemimpinan Ken meninggalkan kesan, yakni program amnesti pajak. Pasalnya, Ditjen Pajak tidak hentinya melakukan sosialisasi kepada pengusaha dan terbuka dalam awal penyususnan program tersebut.

“Kami sangat menghargai kinerja beliau terlebih lagi saat program amnesti pajak kemarin,” ucapnya.

Ke depannya, menurut Shinta, reformasi perpajakan harus terus berjalan tidak hanya dari aspek kebijakan tapi juga administrasi termasuk informasi tekhnologi untuk penguatan sistem database dan lainnya.

“Juga dari aspek human capital-nya dibutuhkan organisasi pendukung yang memadai dan handal. Kami berharap kerjasama dan kolaborasi dengan dunia usaha dapat terus terjalin dengan baik,” katanya.

Ia menambahkan, saat awal ditunjuk menjadi Dirjen Pajak, sebenarnya posisi Ken sudah cukup sulit karena penerimaan pajak pada 2015 yang jauh dari target. Belum lagi pada 2016 kemarin banyak perlambatan ekonomi juga cukup terasa yang mengakibatkan penerimaan pajak tahun tersebut hanya 81% dari target meskipun sudah termasuk amnesti pajak.

“Saya kira penerimaan pajak ini merefleksikan apa yang sebenarnya terjadi dengan masyarakat dan pengusaha,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×