CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Ini Kata Menko Airlangga Soal Pertumbuhan Ekonomi RI pada Kuartal I


Selasa, 23 April 2024 / 08:05 WIB
Ini Kata Menko Airlangga Soal Pertumbuhan Ekonomi RI pada Kuartal I
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers di Jakarta, Senin (6/11/2023).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 diharapkan bisa tumbuh di kisaran 5%. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5,2%.

“Kita berharap (pertumbuhan ekonomi) di kuartal I 2024 angkanya cukup bagus. (Apakah akan 5% an?) Insya Allah,” tutur Airlangga kepada awak media di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (22/4).

Ia berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 cukup baik, sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai yang sudah ditargetkan

Sebelumnya, Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 diperkirakan tumbuh di kisaran 5% hingga 5,1%. Pertumbuhan ini salah satunya didorong oleh adanya momentum Ramadan.

Baca Juga: Risiko Ekonomi Meningkat, Pemerintah Diminta Hati-Hati Kelola Anggaran

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menghitung, dampak Ramadan dan Lebaran kepada pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 0,14 - 0,25 poin persentase (ppt).

“Jadi kami masih lihat pada 1Q24 ekonomi Indonesia cukup berpeluang untuk tumbuh di kisaran 5% – 5,1%,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (10/4).

Ia menyebut, beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut adalah meningkatnya belanja pemerintah terutama terkait bansos dan pelaksanaan pemilu. Ini terbukti dari realisasi belanja negara sampai dengan 15 Maret 2024 naik 18,1% year on year (YoY).

Di samping itu juga didorong adanya low-base effect dari kuartal I-2023 karena periode terlama Ramadan bergeser dari April pada tahun lalu yakni pada (kuartal II), menjadi Maret pada tahun ini (kuartal I 2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×