Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tak lama lagi Indonesia akan memiliki pemerintah baru yang dipimpin presiden terpilih Joko Widodo. Sejumlah kalangan pun masih penasaran dengan orang-orang yang bakal dipilih Jokowi sebagai menteri, terutama di bidang ekonomi.
Di tengah penantian itu, mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan menteri koordinator bidang ekonomi, keuangan dan industri Kwik Kian Gie angkat bicara. Menurutnya, Jokowi tidak perlu ambil pusing dalam memilih menteri di bidang ekonomi.
Apalagi, sampai harus membeda-bedakan latar belakang calon menteri antara politisi dan profesional. Menurutnya, jika Jokowi harus memilih menteri berasal dari kalangan partai politik tidak akan menjadi masalah, selama dia memiliki kemampuan untuk memperbaiki perekonomian Indonesia.
Sebab, pada hakikatnya partai politik dibentuk sebagai wadah bagi orang-orang yang memiliki ketertarikan mengelola negara. "Dalam tubuh partai politik juga terdapat orang-orang yang faham dan memiliki kapasitas dalam bidang ekonomi," ujar Kwik, Selasa (14/10) malam.
Menurutnya, dikotomi antara profesional dan partisan sesuatu hal yang keliru. Justru di negara-negara maju, tidak terjadi hal demikian. Partai politik di negara-negara tersebut menurutnya juga berisikan kaum profesional, yang ahli dalam bidangnya.
Fungsi partai politiklah yang menyalurkan pemikiran-pemikiran mereka dalam kebijakan ketika berada di pemerintahan. Seperti diketahui, selain dikenal sebagai ekonom Kwik juga meruipakan salah satu politisi senior di partai demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan,.
PDI Perjuangan juga merupakan partai politik yang mengusung Jokowi sebagai calon presiden. Namun, Kwik yang mengaku masih menjalin komunikasi dengan ketua umum PDI Perjuangan Megawati mengaku tidak mengetahui siapa yang akan ditunjuk Jokowi duduk di jajaran menteri.
Ia juga mengaku tidak tahu persis apakah ada kader PDI Perjuangan yang tepat untuk menjadi menteri di bidang ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News