Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Sosok Hanif Dhakiri sebagai Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Kerja masih awam terdengar di telinga para buruh. Namun, ada harapan bahwa politisi PKB itu mau mendengar pemintaan buruh terkait upah dan penghapusan tenaga outsourcing.
Sekretaris Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) John Silaban mengatakan, dia sudah mencari tahu rekam jejak Hanif. Menurut dia, Hanif banyak melakukan penelitian di bidang ketenagakerjaan serta sempat aktif di PMII.
"Mudah-mudahan saja nantinya bisa dipraktikkan ketika bekerja nanti sebagai menteri ketenaga kerjaan," kata John Silaban ditemui di Balaikota Jakarta, Senin (27/10/2014).
Perihal awamnya nama Hanif Dhakiri di kancah perburuhan Indonesia, menurut John, tidaklah menjadi masalah. Memang sempat menjadi banyak pertanyaan di kalangan buruh, namun keberpihakan kepada buruh yang diharapkan.
"Tetapi dari menteri yang sudah-sudah seperti Muhaimin Iskandar dan lainnya yang punya pengalaman cukup di ketenagakerjaan tapi ujung-ujungnya sama saja. Jadi yang panting nanti bagaimana Hanif bisa mengapresiasi tuntutan buruh selama ini seperti upah layak dan penghapusan sistem kerja outsourcing," tuturnya.
Mengenai pemisahan Menteri Ketenagakerjaan dengan Menteri Transmigrasi, John berharap hal itu bisa membuat pekerjaan para menteri lebih fokus. Khususnya, kata dia, menteri ketenagakerjaan bisa lebih konkret dalam menyelasaikan masalah perburuhan di Indonesia. (Desy Selviany)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News