Reporter: Yudho Winarto |
BOGOR. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirimkan surat yang langsung ditujukan kepada Presiden Myanmar Thein Sein. Surat ini menekankan harapan Indonesia terhadap penyelesaian kasus etnis Rohingya.
"Tadi malam saya siapkan surat. Insya allah terkirim kepada Presiden Thein Sein, ungkapkan harapan Indonesia ke pemerintah Myanmar untuk selesaikan," kata SBY di kediamannya Puri Cikeas, Sabtu (4/8).
SBY mengungkapkan tidak bisa menjelaskan secara rinci suratnya itu. Mengingat surat tersebut belum sampai ke tangan Thein Sein.
Namun secara umum pemerintah Indonesia meminta Myanmar untuk mengundang PBB, ASEAN dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk datang langsung ke Myanmar melihat situasi dan kondisi sebenarnya. SBY menekankan upaya diplomasi agar dapat mengakhiri konflik komunal antara etnis Rohingya dan etnis Rakhai.
SBY mengungkapkan, pemerintah Indonesia secara multilateral dan regional aktif membahas permasalahan etnis Rohingya, baik itu di forum PBB, ASEAN, dan forum lainnya.
Lebih dari itu, ketika banyak negara menolak kedatang pengungsi dan pencari suaka etnis Rohingya di Asia Tenggara, Indonesia menerimanya. Dari 270 pencari suaka yang tercatat, 124 merupakan pengungsi Rohingya.
Menurut SBY, yang terjadi atas etnis Rohingya di Myanmar tidak lain terjadi konflik horisontal yang melibatkan etnis Rakhai. Etnis Rohingya merupakan pemeluk muslim sedangkan etnis Rakhai pemeluk budha.
Sepanjang Mei dan Juni lalu, ketegangan kedua makin parah. Konflik kemudian mengakibatkan 77 orang meninggal. 109 orang luka, 5.000 rumah rusak atau terbakar, 17 masjid rusak, dan 15 biara rusak. "Ada isu kemanusiaan setelah terjadinya konflik berskala yang relatif tinggi," katanya.
Saat ini terdapat 53.000 pengungsi Rohingya tersebar di tempat pengungsian, sedangkan pengungsi Rakhai 24.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News