kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini dia 6 fakta pasangan suami istri yang menyerang Wiranto


Jumat, 11 Oktober 2019 / 16:14 WIB
Ini dia 6 fakta pasangan suami istri yang menyerang Wiranto
ILUSTRASI. Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto diserang pasangan suami istri, SA dan FD, Kamis (10/10) siang.

Penyerangan terjadi saat Wiranto turun dari mobil di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar. Pasangan suami istri yang menyerang Wiranto itu kemudian diamankan oleh petugas yang ada di lokasi.

Berikut fakta dari pasangan suami istri yang menyerang Wiranto di Pandeglang, Banten:

Baca Juga: Fakta Abu Rara penusuk Wiranto, lulus fakultas hukum dan rumahnya digusur

1. Beda usia 31 tahun

FD lahir di Brebes, 3 Mei 1999. Saat ini, usia FD berusia 20 tahun. Sementara SA yang disebut suami FD lahir di Medan pada 1968 dan sekarang berumur 51 tahun.

Beda usia pasangan suami istri yang tinggal di rumah kontrakan di Desa Kampung Sawah, Pandeglang, ini adalah 31 tahun. SA disebutkan pernah menikah dan memiliki dua anak perempuan.

2. Disebut menikah pada Agustus 2019

Saefudin, Ketua RT di Desa Sitanggal, Brebes, tempat kelahiran FD, mengatakan, perempuan yang menyerang Wiranto tersebut belum menikah. Namun, dia mendapatkan kabar bahwa FD berencana melangsungkan lamaran.

Saat di Brebes, FD tinggal bersama orangtua, kakak, serta adiknya. FD diceritakan sudah merantau sejak lulus sekolah dasar (SD) dan bekerja sebagai asistem ruma tangga.

Terakhir kali FD pulang saat Lebaran tahun ini. "Kalau pulang jarang hubungan sama tetangga. Terakhir pulang Lebaran kemarin. Saat pulang ia sendirian. Tidak pernah bawa teman. Kan dia belum menikah," kata Saefudin.

Baca Juga: Ini motif penusukan terhadap Wiranto versi Polri

Pernyataan berbeda disampaikan Mulyadi, Ketua RT di Kampung Sawah, Pandeglang, tempat pasangan suami istri tersebut tinggal di rumah kontrakan. Mulyadi bilang, SA tinggal di rumah kontrakan sejak Februari 2019 bersama anak perempuan yang berusia 13 tahun.

Sekitar tiga bulan atau tepatnya Agustus 2019. SA meminta izin untuk menikah di Bogor. "Dia minta izin menikah di Bogor, pas balik lagi ke sini sudah bawa istri, bercadar, sekitar 19-20 tahunan," ujar Mulyadi.

3. Wiranto ditusuk laki-laki, perempuan lukai kapolsek

Aduy yang melihat langsung peristiwa penusukan di Alun-alun Menes bercerita, awalnya pelaku laki-laki melukai Wiranto. Kapolsek Menes Kompol Dariyanto yang dekat dengan Wiranto mencoba menghalau dan menarik pelaku.

Tapi, Dariyanto malah ditusuk oleh pelaku wanita. "Yang tusuk Wiranto laki-laki, ditarik sama Kapolsek pelakunya. Pelaku lainnya yang perempuan langsung tusuk Kapolsek," kata Aduy kepada Kompas.com.

Baca Juga: Penusuk Wiranto dua orang, Polisi: Pelaku laki-laki diduga terpapar paham ISIS

SA alias Abu Rara mendekati Wiranto dan berpura-pura sebagai warga yang hendak bersalaman dengan pejabat.

4. Belati dan gunting

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir menyebutkan, kedua pelaku menggunakan dua senjata berbeda saat beraksi menusuk Wiranto. "Laki - laki dalam bentuk belati, perempuan gunting," kata Kapolda Banten.

Kedua pelaku, Kapolda menyatakan, memiliki tugas yang berbeda-beda. Pelaku laki-laki menusuk Wiranto terlebih dahulu dan pelaku perempuan menusuk bagian punggung Kapolsek Menes Kompol Dariyanto.

5.Warga lihat ada pistol dalam rumah

Sheny, tetangga kontrakan pasangan suami istri SA dan FD, mengaku pernah melihat pistol dan sejumlah buku agama saat masuk ke rumah kontrakan pelaku.

Saat itu, ia hendak membeli pulsa. "Saya lihat ada pistol, kata anaknya yang umur 13 tahun itu punya Abi (pelaku pria)," kata dia.

Baca Juga: Wiranto diserang, TNI evaluasi pengamanan Jokowi, masihkah boleh rakyat bersalaman?

Sementara tetangga lain, Nita merasa janggal dengan perilaku pasangan suami istri tersebut. Menurutnya, pintu rumah kontrakanmereka sering tertututp walaupun mereka berjualan pulsa.

"Ya, memang jualan pulsa, tapi tapi enggak pernah itu gabung-gabung. Saya juga sampai enggak tahu namanya, kami sempat curiga, sih, tapi hati-hati takut timbul fitnah," kata Nita kepada wartawan.

6. Presiden sebut pelaku penusukan sebagai teroris

Presiden Joko Widodo menyebutkan, pelaku penusukan Wiranto sebagai teroris.

"Tadi hanya beberapa beberapa menit setelah kejadian penusukan dengan pisau oleh teroris kepada Menko Polhukam Bapak Wiranto, saya langsung mendapatkan laporannya. Dan saat itu juga saya langsung perintahkan yang ada di lapangan untuk segera dibawa dengan heli menuju ke Jakarta menuju ke RSPAD," kata Jokowi selepas menjenguk Wiranto yang tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Baca Juga: Ini alasan utama mengapa Wiranto yang menjadi sasaran

Menanggapi kasus tersebut, Presiden Jokowi mengajak masyarakat melawan terorisme dan radikalisme. "Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air. Hanya dengan upaya bersama terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai ini," ucap Jokowi.

Penulis: Acep Nazmudin, Ihsanuddin, Rachmawati

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Pasangan Suami Istri Serang Wiranto, Beda Usia 31 Tahun hingga Ada Pistol di Dalam Rumah Kontrakan"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×