kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini daerah tujuan wisata yang paling terdampak pandemi Covid-19 menurut Kemenparekraf


Kamis, 18 Juni 2020 / 19:50 WIB
Ini daerah tujuan wisata yang paling terdampak pandemi Covid-19 menurut Kemenparekraf


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebut, daerah-daerah tujuan wisata yang paling merasakan penurunan jumlah wisatawan yaitu Manado, Bali dan Batam. Berdasarkan Data Kementerian Pariwisata, hingga pekan kedua April juga mencatat sebanyak 180 destinasi dan 232 desa wisata di Indonesia ditutup.

Sementara berdasarkan data PHRI, industri pariwisata telah mengalami kehilangan potensi pendapatan dari wisatawan asing sekitar US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 60 triliun sejak Januari 2020 hingga April 2020 akibat wabah Corona dari pasar domestik sektor Hotel kehilangan potensi penerimaan sekitar Rp 30 triliun.

Baca Juga: Mulai 25 Juni, Garuda Indonesia Premium City Check-in hadir di Hutan Kota By Plataran

Adapun BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari sampai Februari 2020 hanya 2,6 juta orang atau turun 11,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kunjungan sepanjang Februari secara tahunan bahkan anjlok 28,85%.

Pada saat yang sama tingkat keterisian kamar hotel klasifikasi bintang rata-rata hanya 49,2%. Kondisi saat ini tingkat hunian untuk Hotel mendekati nihil dan restoran juga mengalami hal yang sama berdasarkan data phri pada 21 April 2020 sedikitnya 1674 hotel dan 353 restoran atau tempat hiburan kini berhenti beroperasi.

Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf Henky Hotman Parlindungan mengatakan, dampaknya beberapa Hotel telah memberhentikan pekerja harian dan melakukan cuti di luar tanggungan perusahaan bagi pekerja kontrak dan pekerja tetap melakukan waktu kerja secara bergiliran "bagi hotel dan restoran hal ini dilakukan perusahaan agar cash flow tetap terjaga," kata Henky saat konferensi virtual, Kamis (18/6).

Menurutnya, 75 juta pekerja di industri perjalanan dan pariwisata sedunia rentan terdampak. 48 juta diantaranya di Asia Pasifik dan mempunyai Efek domino terhadap sektor lain. Pariwisata adalah sektor yang rentan dan paling terpuruk sejauh ini sektor usaha ini didominasi 80% UKM dan jutaan mata pencaharian rentan terdampak. "Pemulihan total industri perjalanan dan pariwisata akan terjadi di tahun 2022 dan 2023," katanya.

Baca Juga: Begini strategi Tourindo Guide Indonesia (PGJO) menghadapi pandemi virus corona




TERBARU

[X]
×