Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Henky menjelaskan preferensi pemangku kepentingan setelah pandemi covid-19, dari sisi pemerintah mengizinkan pandemi teratasi sehingga perekonomian bangkit dan kondisi nasional yang healthy & hygienie-safety & secure.
Sementara dari dunia usaha pariwisata dan ekraf, spending investasi akan melambat, likuiditas & pertumbuhan kredit usaha juga melambat, dan menjadikan healthy & hygiene-safety & secure, sebagai dasar pengembangan produk wisata dan ekraf.
Wisatawan juga akan berhati-hati dalam pengeluaran, menjadi lebih selektif memilih destinasi dan atraksi pariwisata (dengan pertimbangan kesehatan & keamanan), tren mass tourism akan berganti dengan private tourism. Selain itu, Henky mengharapkan, setelah covid-19 perekonomian kembali bergairah dan pola pengembangan destinasi menjadi ramah lingkungan.
Baca Juga: Kemenparekraf siap gaet wisatawan mancanegara di masa transisi new normal
Kemenparekraf juga telah menyiapkan handbook (buku pedoman) yang mengacu pada standar global sebagai panduan teknis bagi pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Handbook ini merupakan turunan yang lebih detil dari protokol yang sedang disusun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdasarkan masukan dari Kemenparekraf untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dengan diterapkannya protokol dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan. Hal itu penting lantaran kepercayaan masyarakat menjadi kunci dalam percepatan pemulihan ekonomi. Karena itu, protokol kesehatan mesti menjadi perhatian untuk diimplementasikan secara ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News