kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini cara BKPM bangkitkan investasi dari Korsel


Senin, 31 Oktober 2016 / 14:56 WIB
Ini cara BKPM bangkitkan investasi dari Korsel


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus melakukan koordinasi dengan negara-negara yang menjadi penyumbang investasi terbanyak di Indonesia. Hal ini untuk semakin meningkatkan investasi di Indonesia.

Setelah melakukan koordinasi dengan Jepang dan China, kali ini BKPM berkoordinasi dengan Korea Selatan (Korsel). Pasalnya, investasi dari Korsel menurun pada kuartal III 2016 dibandingkan dengan periode sama tahun 2015.

Tercatat pada 2015 Korsel melakukan investasi di Indonesia sebesar US$ 1,2 miliar. Dengan realisasi tersebut, Korsel menempati posisi ke 4 sebagai negara terbanyak menanamkan modal di Indonesia. Namun pada 2016 angkanya menurun, tercatat sampai kuartal III mereka baru menanamkan modal sebesar US$ 743 juta.

"Sampai kuartal ke III, Korea Selatan baru menanamkan modalnya sebesar US$ 743 juta dan peringkatnya menjadi ke 8," ujar Direktur Promosi Sektoral BKPM, Ikmal Lukman, Senin (31/10).

Dia meyakini bahwa investasi Korsel di Indonesia akan meningkat. Mengingat misi dua negara tersebut sama yaitu saat ini tidak lagi fokus pada pengembangan industri atau investasi berbasis Sumber Daya Alam (SDA), melainkan lebih fokus pada pengolahan hasil SDA baik dalam bentuk manufaktur maupun bentuk lainnya.

"Kebetulan hal ini sejalan dengan investasi Korsel yang mana investasinya tidak lagi mengandalkan eksploitasi SDA, tapi mereka lebih fokus pada pengolahan atau industri jasa," ungkapnya. Oleh karena itu, Ikmal mengajak investor Korsel untuk meningkatkan investasinya.

Direktur Pemberdayaan Usaha BKPM, Partito Soeharyo menyampaikan, penyebab melemahnya investasi Korsel di Indonesia itu karena kondisi ekonomi Global yang kurang bagus, yang berimbas pada penurunan investasi. "Mungkin juga kondisi ekonomi mereka yang menurun. Namun kita yakin akan banyak investasi dari korea akan masuk, sebab sudah banyak yang menanyakan," ungkapnya.

Minister Counselor Korean Embassy, Kim Chang Hyun mengapresiasi pemerintah Indonesia yang berkomitmen memperbaikam iklim investasi. Salah satunya yaitu dengan membuat sejumlah paket kebijakan dan menggenjot infrastruktur. Namun sayang, kata Kim, implementasinya belum bisa dirasakan.

Kim menjelaskan bahwa Indonesia merupakan tujuan yang baik untuk investasi. Sebab Indonesia merupakan negara ke 4 terbesar penduduknya di dunia apalagi kebanyakan masih usia produktif. "Sebelum ke Indonesia, kita ke Jepang namun di sana penduduknya sudah banyak yang lansia. Makanya kita berminat ke Indonesia," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×