CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Ini Alasan BI Jaga Suku Bunga di Level 6%


Sabtu, 25 November 2023 / 10:00 WIB
Ini Alasan BI Jaga Suku Bunga di Level 6%
ILUSTRASI. BI pertahankan suku bunga 6% untuk menjaga inflasi di tahun 2024


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memastikan, suku bunga acuan yang kini berada di level 6,00% konsisten untuk menjangkar inflasi tahun 2024 meski ketidakpastian global masih tinggi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, inflasi pada tahun depan diyakini bergerak di kisaran 3,2%, dengan menghadapi berbagai risiko.

Perry memerinci, risiko inflasi yang besar adalah datang dari inflasi barang impor (imported inflation).

Imported inflation ini dipengaruhi dua hal, yaitu harga energi serta pangan global dan besarnya depresiasi nilai tukar rupiah,” ungkap Perry, Kamis (23/11) di Jakarta.

Sehingga, Perry menegaskan bahwa keputusan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan lalu, sudah memperhitungkan risiko-risiko tersebut pada tahun depan.

Baca Juga: Per 22 November 2023, Rupiah Melemah 0,04% Dibanding Akhir Tahun 2022

Terlebih, biasanya transmisi kebijakan moneter, khususnya suku bunga ke inflasi, membutuhkan waktu sekitar empat kuartal hingga enam kuartal.

Perry juga mengenang, keputusan untuk menetapkan suku bunga acuan di level 6,00% lalu juga seiring dengan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.

Pada waktu itu, Perry melihat langkah intervensi nilai tukar rupiah yang dilakukan BI tidak cukup. Sehingga butuh langkah lain, yaitu dengan pre emptive dan forward looking, yaitu kenaikan suku bunga acuan.

“Sehingga, tahun depan kan batas atas inflasi 3,5% yoy. Sedangkan perkiraan kami inflasi tahun depan 3,2% yoy. Oleh karena itu, kami perkirakan suku bunga 6% masih konsisten dengan perkiraan inflasi,” tandas Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×