kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ekonom LPEM FEB UI Imbau BI Tahan Suku Bunga Acuan


Kamis, 22 Juni 2023 / 06:57 WIB
Ekonom LPEM FEB UI Imbau BI Tahan Suku Bunga Acuan
ILUSTRASI. LPEM FEB UI mengimbau BI untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% dalam pertemuan Juni 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI mengimbau BI untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% dalam pertemuan Juni 2023. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, langkah ini untuk menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah. 

"Sembari, BI melanjutkan langkah-langkah makroprudensial agar tetap akomodatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Kamis (22/6). 

Baca Juga: Inflasi Balik ke Kisaran Sasaran, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan

Bila mencermati perkembangan terkini. Kabar baik datang dari tingkat inflasi yang makin menurun dan bahkan sudah kembali ke kisaran sasaran BI 2%-4% secara tahunan. 

Pada Mei 2023, inflasi tercatat 4%. Sudah kembali ke kisaran sasaran BI, meski memang masih di batas atas. 

Kemudian, neraca perdagangan Indonesia tetap surplus pada Mei 2023 dengan peningkatan impor yang lebih tinggi dari peningkatan ekspor. Ini juga bisa melambangkan bahwa permintaan domestik meningkat, sehingga menunjukkan tanda-tanda perbaikan ekonomi. 

Baca Juga: Inflasi Melandai dan Rupiah Terjaga, BI Diperkirakan Tahan Suku Bunga Acuan

Dari sisi eksternal, baru pekan lalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,00% hingga 5,25%. Jeda kenaikan suku bunga The Fed ini membawa angin segar bagi Indonesia untuk menikmati arus modal asing yang masuk. 

"Permintaan obligasi Indonesia masih menjanjikan karena perbedaan imbal hasil yang masih menarik," terang Riefky. 

Meski begitu, Riefky mengimbau BI untuk tetap mencermati langkah The Fed dalam pertemuan pada bulan depan. Terlebih, setelah pejabat The Fed melempar sinyal kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar dua kali lagi. 

Baca Juga: Aksi Jual Wall Street Meluas Karena Isyarat Powell, Saham Tesla Jeblok

Karena, "begitu The Fed menaikkan suku bunga acuan, ini bisa memengaruhi perbedaan imbal hasil dan memicu arus modal keluar," tambah dia. 

Adapun Gubernur BI Perry Warjiyo akan mengumumkan keputusan pertemuan bulan Juni 2023 pada hari ini, Kamis (22/6) mulai pukukl 14.00 WIB. 

Masyarakat dapat menyaksikannya lewat media sosial BI, baik itu di Instagram @bank_indonesia maupun kanal Youtube Bank Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×