Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengklaim telah memiliki tujuh rute untuk proyek transportasi massal berbasis rel, light rail transit (LRT). Ia pun tetap berniat untuk membangun program itu meski mendapat penolakan dari DPRD DKI.
"Sudah selesai tujuh rute, sudah lengkap. Rutenya hanya di dalam kota. Nanti saya dari Pluit naik LRT ke sini (Balai Kota) kalau sudah selesai (pembangunannya)," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (15/1/2015).
Adapun ketujuh rute tersebut adalah Kebayoran Lama-Kelapa Gading sepanjang 21,6 km, Tanah Abang-Pulo Mas sepanjang 17,6 km, Joglo-Tanah Abang sepanjang 11 km, dan Puri Kembangan-Tanah Abang sepanjang 9,3 km.
Lalu Pesing-Kelapa Gading sepanjang 20,7 km, Pesing-Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 18,5 km, dan Cempaka Putih-Ancol sepanjang 10 km.
Sebelumnya Basuki mengatakan LRT tersebut rencananya juga akan dibangun hingga Bekasi, Jawa Barat. Rute yang ditargetkan yakni dari pesisir pesisir utara, Kota Tangerang -Bandara Soekarn-Hatta-Ancol-PRJ Kemayoran-Pulogadung-Bekasi.
Untuk rancangan atau desain pembangunannya, Basuki menyerahkan kepada dua BUMD DKI, yakni PD Pembangunan Jaya dan Jaya Konstruksi. Adapun estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan setiap satu rute sekitar Rp 7,5 triliun.
"Makanya itu gunanya DKI punya BUMD. Saya tugaskan BUMD, saya minta tolong desainkan semua," ucap Basuki.
Sekadar informasi, wacana pembangunan LRT di Jakarta pertama kali mengemuka pada bulan Juni 2014 yang lalu, saat pembangunan moda transportasi monorel di Jakarta mulai mengalami ketidakjelasan kelanjutan proyek.
Kendati demikian, DPRD DKI menolak penganggaran untuk pembangunan LRT dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) yang dilaksanakan pada Kamis, 18 Desember 2014. Lembaga parlemen daerah itu menilai, konsep integerasi moda transportasi itu belum jelas, serta mempertanyakan rincian mengenai Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), DED (Detailed Engineering Design), dan PSO (Public Service Obligation) dari pengoperasionalan LRT.
Ahok, sapaan Basuki, meyakini LRT merupakan salah satu moda transportasi massal yang efektif untuk mengurai kemacetan Ibu Kota tanpa menggunakan APBD.(Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News