Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) hingga semester I-2023 sebesar Rp 417,2 triliun. Realisasi ini baru mencapai 41,68% dari pagu yang sebesar Rp 1.000,84 triliun.
Realisasi belanja K/L tersebut tercatat lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi pada periode sebelumnya (year-on-year/YoY) yang mencapai Rp 393,8 triliun atau 41,6% dari pagu 2022.
Mengutip Buku APBN Kita Edisi Juli 2023, dari total realisasi belanja K/L tersebut, setidaknya ada 10 Kementerian atau Lembaga dengan realisasi belanja terbesar.
Baca Juga: Hingga Juni 2023, Pembayaran Bunga Utang Pemerintah Capai 48% dari Target
Di antaranya, Kementerian Pertahanan Rp 58,8 triliun, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Rp 54,6 triliun, Kementerian Sosial Rp 38,5 triliun, Kementerian PUPR Rp 38,5 triliun.
Kemudian, Kementerian Kesehatan Rp 36,2 triliun, Kementerian Agama Rp 34,6 triliun, Kementerian Dikti Rp 30,6 triliun, Kementerian Keuangan Rp 23,2 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 12,6 triliun, Komisi Pemilihan Umum Rp 8,2 triliun.
Berdasarkan data tersebut, realisasi belanja tertinggi diduduki oleh Kementerian Pertahanan yang realisasi belanjanya mencapai Rp58,8 triliun.
Berbeda dari tahun sebelumnya, belanja KPU kini masih di posisi 10 besar lantaran sudah memasuki tahun politik. Selain itu belanja K/L juga pelaksanaan pembangunan Ibu Kota Negara.
Realisasi belanja K/L terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal. Belanja Pegawai terealisasi sebesar Rp 134,20 triliun atau 49,17% dari Pagu. Realisasi belanja pegawai tersebut digunakan untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan ASN/TNI/Polri, termasuk pembayaran THR dan Gaji ke-13. Realisasi tersebut naik sebesar 11,10% (YoY).
Belanja Barang terealisasi sebesar Rp 147,38 triliun atau 39,28% dari Pagu. Realisasi Belanja Barang tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,95% (YoY) yang dimanfaatkan antara lain untuk, pemeliharaan/ perawatan BMN dan alutsista pada Kemenhan dalam rangka mendukung alat sistem pertahanan pada Matra Darat, Matra Laut, Matra Udara dan Integratif.
Kemudian, untuk pemeliharaan/perawatan sarana prasarana sumber daya air, penyediaan akses rumah layak huni, penanggulangan darurat akibat bencana, dan preservasi jalan nasional pada KemenPUPR, dan pengadaan/dukungan logistik dan pelayanan kesehatan pada POLRI, (4) penyaluran dana BOS pada Kemenag; dan (5) pembentukan Badan Ad-hoc dalam rangka pelaksanaan Tahapan Pemilu 2024 pada KPU.
Baca Juga: Utang Pemerintah Capai Rp 7.805 Triliun Didominiasi SBN, Ini Kata Ekonom
Selanjutnya, realisasi Belanja Modal mencapai Rp 62,03 triliun atau 29,65% dari Pagu. Realisasi tersebut tumbuh 8,31% (YoY). Kinerja realisasi Belanja Modal dipengaruhi antara lain oleh, belanja modal peralatan dan mesin dengan pemanfaatan antara lain pengadaan alat material khusus (almatsus) oleh POLRI, pengadaan alat utama sistem senjata TNI (alutsista) pada Kemenhan, dan pengadaan peralatan intelijen pada Kejaksaan dan BIN.
Kemudian, belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan dengan pemanfaatan antara lain untuk pembangunan bendungan, jaringan irigasi, dan preservasi jalan dan jembatan oleh PUPR, serta pembangunan prasarana perkeretaapian, fasilitas bandar udara dan pelabuhan oleh Kemenhub.
Serta belanja modal gedung dan bangunan dengan pemanfaatan antara lain pembangunan gedung kantor pemerintahan Kawasan IKN oleh KemenPUPR, terminal bandara pada Kemenhub, gedung perkuliahan pendidikan tinggi pada Kemendikbudristek, rumah sakit pada Kementerian Kesehatan, dan rusun prajurit TNI & Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News