Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 1,17% secara bulanan pada September 2022. Dengan inflasi bulanan tersebut, berarti inflasi tahunan pada September mencapai 5,95% dan secara tahun kalender di level 4,84%.
Kepala BPS Margo Yuwono menyebut, inflasi September 2022 ini didorong oleh peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal September 2022. Peningkatan BBM ini berpengaruh kepada kelompok pengeluaran.
Salah satu kelompok pengeluaran yang terpengaruh adalah kelompok transportasi.
Baca Juga: UPDATE Inflasi Bulanan September 1,17%, Tahunan 5,95% dan Inflasi Inti Tahunan 3,21%
“Kenaikan sektor transportasi ini terlihat di September 2022. Transportasi mengalami inflasi sebesar 9,99% secara bulanan dan memberi andil 1,08%,” tutur Margo dalam pembacaan inflasi September 2022, Senin (3/10).
Ia merinci, komoditas yang dominan dalam memberikan andil inflasi dari kelompok transportasi adalah komoditas bensin, dengan andil 0,89% terhadap inflasi September 2022.
Kemudian disusul dengan angkutan dalam kota dengan andil 0,09%, solar dengan andil 0,03%, angkutan antar kota dengan andil 0,03%, serta tarif kendaraan roda dua online dengan andil 0,02% dan tarif kendaraan roda 4 online dengan andil 0,01%.
Nah, inflasi kelompok transportasi ini mampu diredam oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok tersebut mengalami penurunan harga (deflasi) pada September 2022 sebesar 0,30% secara bulanan dan memberi andil pada deflasi sebesar 0,08%.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Inflasi September 2022 Capai 1,17% MoM
“Deflasi pada kelompok tersebut dipengaruhi oleh panen raya beberapa produk hortikultura di sentra produksi yang ada. Ini membuat pasokan untuk makanan menjadi cukup dan ada deflasi di makanan, minuman, serta tembakau,” terang Margo.
Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi, yaitu bawang merah dengan andil 0,06%, cabai merah dengan andil 0,05%, minyak goreng andil 0,03% mom, tomat dan cabai rawit masing-masing berperan 0,02%, serta ikan segar dengan andil 0,01%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News