Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,22%. Angka ini lebih tinggi dibanding inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,02%
Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2016 sebesar 1,97%. Sementara, inflasi tahun ke tahun September 2016 mencapai 3,07%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perkembangan bulan ke bulan hingga September 2016 menunjukkan inflasi sangat terkendali. Begitu juga dengan inflasi tahunan, di mana sejak Januari hingga September 2016 selalu berada di bawah angka inflasi tahunan pada tahun lalu.
"Dengan memperhatikan inflasi tahun kalendar kami harapkan tiga bulan ke depan tetap terkendali sehingga target yang dipasang bisa tercapai," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Senin (3/10).
Lanjut Suhariyanto, dari 82 kota IHK yang diobservasi, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Adapun inflasi tertinggi di Sibolga sebesar 1,85% dan inflasi terendah terjadi di Purwokerto dan Banyuwangi. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1,06%.
Sementara itu, berdasarkan komponen pengeluaran, inflasi pada bulan lalu terjadi karena adanya tekanan harga pada pulsa ponsel, biaya sewa rumah, biaya akademi dan perguruan tinggi, harga rokok, biaya tarif listrik, dan harga cabai merah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News