CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Inflasi September diramal di bawah 0,25%


Rabu, 28 September 2016 / 18:09 WIB
Inflasi September diramal di bawah 0,25%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kenaikan harga yang terjadi pada sejumlah komoditas pangan memicu terjadinya inflasi di bulan ini. Meski demikian, sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN memproyeksi, inflasi September 2016 berada di bawah 0,25%.

Agustus lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia mengalami deflasi 0,02%. 

Ekonom Maybank Indonesia Juniman memperkirakan, inflasi bulanan September 2016 sebesar 0,23%. Sementara inflasi tahunan bulan ini sebesar 3,08%. Bank Indonesia mememperkirakan, inflasi tahunan pada akhir 2016 bisa berada di level 3,5%.

Ia berpendapat, terjadinya inflasi di bulan ini disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan, seperti telur ayam, minyak goreng seiring dengan kenaikan harga CPO, beras, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih. Meski demikian menurutnya, kenaikan harga tersebut bukan karena peningkatan permintaan masyarkat, tetapi karena adanya gangguan panen akibat dimulainya musim hujan.

"Permintaan relatif tetap sehingga harganya naik lagi. Ini lebih karena siklus dari sisi suplai yang menipis," kata Juniman, Rabu (28/9). Dengan perkembangan tersebut, Juniman memperkirakan inflasi akhir tahun akan berada di level 3,15%

Ia juga memperkirakan, inflasi inti bulanan dan inflasi inti tahunan pada bulan ini masing-masing sebesar 0,29% dan 3,17% yang menyebabkan ruang pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) semakin terbatas. Sementara itu, inflasi inti akhir tahun diperkirakan berada di level 3,4%.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto juga memproyeksi inflasi bulanan dan tahunan pada bulan ini masing-masing sebesar 0,24% dan 3,09%. Menurut Eko proyeksi inflasi tersebut secara umum masih dalam batas yang aman.

"Akan tetapi ini menggambarkan pemerintah masih belum bisa mengendalikan harga bahan pangan. Padahal yang lainnya bisa dikendalikan," tambahnya.

Ekonom Standard Chartered Aldian Taloputra memproyeksi, inflasi bulanan dan tahunan pada bulan ini masing-masing sebesar 0,23% dan 3,08%. Selain itu, ia juga memproyeksi inflasi inti bulan ini berada di level 3,21%.

Sementara itu, Ekonom Bank Pembangunan Singapura (DBS) Gundy Cahyadi memproyeksi inflasi bulan ini sebesar 3,1% year on year (YoY) dengan inflasi inti 3,4% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×