kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Inti dan Rupiah Dinilai Terjaga, BI Diramal Masih Akan Tahan Suku Bunga Acuan


Minggu, 21 Agustus 2022 / 19:26 WIB
Inflasi Inti dan Rupiah Dinilai Terjaga, BI Diramal Masih Akan Tahan Suku Bunga Acuan
ILUSTRASI. Kantor Pusat Bank Indonesia. Inflasi inti dan rupiah terjaga, BI masih akan tahan suku bunga acuan. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diyakini masih akan menahan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur BI Agustus 2022. Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz mengatakan, ini dengan menimbang kondisi inflasi secara fundamental dan pergerakan nilai tukar rupiah. 

"Inflasi inti dalam negeri tetap di bawah ambang batasnya dan mengingat ada tren pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) baru-baru ini, kami yakin BI akan mempertahankan suku bunga kebijakannya," tutur Faiz kepada Kontan.co.id, Minggu (21/8). 

Menurut Faiz, paling cepat BI mengerek suku bunganya pada September 2022 dengan menimbang wacana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Adapun pemerintah baru akan mengumumkan keputusan terkait ini pada pekan depan. 

Kalaupun harga BBM Pertalite tidak jadi naik, bisa saja BI tetap mengerek suku bunga acuan pada September 2022 atau pada kuartal IV-2022. Ini dengan syarat, inflasi inti pada Agustus 2022 mulai di atas 3% yoy dan dengan menimbang kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah di atas 5% yoy selama dua kuartal berturut-turut. 

Baca Juga: BI Diyakini Masih Tahan Suku Bunga Acuan pada Agustus, Ini Alasannya

Selain itu, masih ada risiko dari sisi nilai tukar rupiah, di tengah bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang masih akan terus menaikkan suku bunga kebijakannya sampai akhir tahun 2022. 

Peningkatan suku bunga acuan BI untuk pertama kalinya, akan dimulai dengan peningkatan sebesar 25 basis poin (bps). Selanjutnya, BI bisa lebih agresif lagi dalam mengerek suku bunga acuan, bila inflasi meroket dengan cepat ke 8% yoy. Namun, Faiz melihat kecil kemungkinan hal ini terjadi melihat gaung BI yang cenderung dovish

"Jadi, kami rasa BI cenderung akan melihat perkembangan dulu, sehingga kenaikan pertama kemungkinan dimulai dengan 25 bps, tidak mungkin langsung 75 bps seperti yang dilakukan The Fed," jelasnya. 

Lebih lanjut, Faiz memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan dengan total 100 bps hingga akhir tahun 2022. Dengan demikian, suku bunga acuan pada akhir tahun ini bisa berada di level 4,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×