kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI Diyakini Masih Tahan Suku Bunga Acuan pada Agustus, Ini Alasannya


Minggu, 21 Agustus 2022 / 17:20 WIB
BI Diyakini Masih Tahan Suku Bunga Acuan pada Agustus, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia. BI masih akan tahan suku bunga acuan di Agustus 2022. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia (BI) diyakini masih akan menahan suku bunga acuannya di level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur BI di bulan Agustus 2022.  Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, langkah BI ini akan dipengaruhi oleh kondisi inflasi yang melandai, serta kondisi neraca eksternal yang lebih terjaga. 

"Inflasi sampai dengan minggu ketiga Agustus 2022 diperkirakan terjadi deflasi, inflasi inti juga terjaga. Nilai tukar rupiah juga masih membaik bila dibandingkan dengan posisi bulan lalu," jelas Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (21/8).

Faisal menambahkan, kondisi eksternal yang terjaga juga terlihat dari neraca perdagangan yang masih surplus hingga Juli 2022, serta neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2022 yang mencatat surplus US$ 2,4 miliar serta peningkatan surplus neraca transaksi berjalan menjadi US$ 3,9 miliar atau 1,1% produk domestik bruto (PDB).

Faisal memperkirakan, BI baru akan menaikkan suku bunga setelah melihat adanya peningkatan inflasi secara fundamental. Hal ini sebenarnya juga telah berulang kali digaungkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo. Perry bilang, dirinya akan mengerek suku bunga acuan setelah melihat ada peningkatan inflasi inti. 

Baca Juga: BI Catat Hingga Pekan Ketiga Agustus 2022 Ada Deflasi 0,14%

Bila mengacu kondisi ini, Faisal memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan pada kuartal IV-2022. Hal ini juga membaca pergerakan permintaan dan kondisi inflasi inti saat ini yang masih di bawah 3% yoy/ 

Namun, beberapa waktu terakhir santer kabar pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter. Menurut Faisal, peningkatan harga BBM Pertalite ini akan melecut inflasi dan berpotensi menjadi pemicu BI untuk menaikkan suku bunga acuan di September 2022. 

"Kita harus melihat isu kenaikan BBM Pertalite apakah benar terjadi dan seberapa besar naiknya. Karena ini cukup berdampak pada inflasi. Bila tinggi, bisa saja BI menaikkan suku bunga acuan di September 2022. Jadi, perlu diantisipasi sampai ada pengumuman resmi," tambah Faisal. 

Lebih lanjut, Faisal memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan dengan total 75 basis poin (bps) hingga akhir tahun 2022. Dengan demikian, suku bunga acuan pada akhir tahun ini bisa berada di level 4,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×