kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia tak butuh BUMN lagi bila sudah jadi negara besar?


Sabtu, 04 Juli 2020 / 08:10 WIB
Indonesia tak butuh BUMN lagi bila sudah jadi negara besar?


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia telah meningkatkan status Indonesia dari negara pendapatan menengah ke bawah (lower middle income) menjadi berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income).

Bahkan pemerintah menargetkan Indonesia bisa menjadi lima besar negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia pada 2045.

Baca Juga: Genjot realisasi ketahanan pangan, pemerintah siapkan pengembangan food estate

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bila menjadi negara besar di 2045, bisa saja BUMN tidak ada lagi di Indonesia. Lantaran masyarakat sudah tidak membutuhkan perusahaan negara yang memiliki tugas untuk memberikan subsidi.

"Saya nggak tahu apakah 2045 ada BUMN lagi atau tidak. Mungkin saja nggak ada, karena 2045 daya beli masyarakat sudah tinggi," kata Erick virtual conference, Kamis malam (2/7).

Prediksi Erick ini tak terlepas dari peranan BUMN sebagai pengendali perekonomian Indonesia masih besar. Ia mengaku sepertiga perusahaan BUMN masih menjadi pengendali perekonomian. Ia pun becermin kepada Amerika Serikat yang sudah tidak mengenal perusahaan pelat merah.

"Hari ini memang bisnis di Indonesia beda dengan negara lain. Di Amerika kita sudah tidak kenal yang namanya BUMN tapi di China, atau di beberapa negara yang mixed seperti Singapura, Malaysia, masih ada. Tapi modelnya kita lebih mirip sama China," papar Erick.

Baca Juga: Erick Thohir temukan 53 kasus korupsi di perusahaan BUMN

Selain itu, Erick bilang menggunakan kaca mata swasta, perusahaan pelat merah telah menjadi tulang punggung publik di Indonesia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×