kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia Menuju Endemi Covid-19, Ini Salah Satu Jalan Menurut Kemenkes


Selasa, 01 Maret 2022 / 14:47 WIB
Indonesia Menuju Endemi Covid-19, Ini Salah Satu Jalan Menurut Kemenkes
ILUSTRASI. Petugas medis saat mengambil cairan vaksin booster Covid-19 di Maxxbox Cinere, Senin (21/2/2022). Indonesia menuju endemi Covid-19, ini salah satu jalan menurut Kemenkes. Tribunnews/Jeprima.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan atau Kemenkes terus berupaya menekan risiko terburuk akibat infeksi Covid-19. Sehingga, salah satu jalan menuju endemi adalah lewat percepatan vaksinasi.

"Memberikan vaksinasi lengkap hingga booster akan memberikan pertahanan lebih tinggi," kata Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.

"Terutama, bagi lansia, pasien dengan komorbid, dan anak-anak terhadap risiko bergejala berat hingga kematian akibat Covid-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/2).

Untuk mempercepat vaksin booster, pemerintah menambahkan vaksin Sinopharm. Dengan begitu, ada enam jenis regimen vaksin booster yang digunakan di Indonesia. 

Keenam regimen vaksin booster itu adalah Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm. Pelaksanaan vaksinasi booster di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Mulai Melandai, Sejumlah Provinsi Masih Menanjak

Menurut Kemenkes, pemberian dosis booster melalui dua mekanisme.

Pertama, homolog yakni pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. 

Kedua, heterolog yaitu pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. 

Hingga 27 Februari, mengacu data Kemenkes, pemberian vaksinasi dosis 1 sebanyak 190,67 juta atau 91,55% dari total sasaran 208,26 juta. Sementara vaksinasi dosis 2 sebanyak 143,77 juta atau 69,55% dan dosis 3 baru 9,8 juta atau 4,71%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×