Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyampaikan bahwa Indonesia akan mengirim 996 atlet ke SEA Games 2025 di Thailand.
Jumlah atlet Indonesia di SEA Games 2025 itu masih menempatkan Merah Putih di bawah tuan rumah Thailand, yaitu sekitar 1.800 atlet.
Lalu ada Vietnam dengan sekitar 1.200 atlet, kemudian Malaysia mengirimkan 1.100 atlet. Dengan demikian, Indonesia jadi kontingen terbesar keempat di SEA Games 2025.
Baca Juga: Erick Thohir: Anggaran SEA Games 2025 Naik Enam Kali Lipat, Target Tembus 3 Besar
Dengan komposisi tersebut, Menpora berharap banyak cabang olahraga dapat menyumbang medali bagi kontingen Merah Putih di turnamen itu.
"Saya harap kita benar-benar serius dalam memperjuangkan martabat bangsa. Saya meminta seluruh cabor yang berpartisipasi itu memberikan kontribusi medali," tegas Menpora Erick, dalam jumpa pers di Media Center Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta (21/11/2025).
Isi 48 Cabor di SEA Games 2025
Dari total 996 atlet Indonesia di SEA Games 2025, mereka akan tersebar di 48 cabang olahraga (cabor) yang diikuti Merah Putih dari total 51 yang dipertandingkan.
Dengan jumlah atlet tersebut, Indonesia mematok target emas sekitar 80 medali di SEA Games 2025.
Jumlah tersebut membuat Indonesia akan finis di posisi 3 besar dalam klasemen akhir SEA Games 2025.
"Artinya, kalau 80-an, itu ya sama seperti target-target sebelumnya, ya ranking 3. Kalau tuan rumah biasanya ranking 1 terus."
"Saya berharap dengan kita mengikuti 48 cabang dari 50, kembali kita bisa sesuai dengan target," imbuh Erick Thohir.
Baca Juga: IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade, Erick Thohir Buka Suara
Sistem Promosi-Degradasi Cabor
Menpora Erick Thohir juga mengungkapkan adanya sistem promosi-degradasi bagi cabor-cabor yang tak bisa memenuhi target.
"Jadi, jangan nanti di kemudian hari kalau ada cabor-cabor yang tidak sesuai dengan target-targetnya, kita ada sistem promosi-degradasi."
"Artinya, kalau cabor-cabor tidak tepat sasaran, ya silakan nanti masuk ke mandiri," kata Erick Thohir.
Menurut Erick Thohir, sistem ini membuat semua pihak bisa terdorong untuk serius membangun olahraga Indonesia.
Selanjutnya: Ini Strategi Industri Nikel Hadapi Tekanan Stigma 'Dirty Nickel'
Menarik Dibaca: Raditya Dika Umumkan Tur Cerita Anehku ke Enam Kota Tahun Depan, Amankan Tiketnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













