kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia jadi Prioritas Utama Arab Saudi untuk Dapat Tambahan Kuota Haji


Senin, 13 Maret 2023 / 03:53 WIB
Indonesia jadi Prioritas Utama Arab Saudi untuk Dapat Tambahan Kuota Haji


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertolak ke Arab Saudi untuk mengecek persiapan layanan jemaah haji 1444 H/2023 M. Yaqut bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Jumat malam dan mendarat di Jeddah pada Sabtu (11/3/2023) dini hari waktu Arab Saudi.

Melansir laman Kemenag.go.id, pada hari kedua di Arab Saudi, Yaqut menggelar pertemuan dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah pada Minggu (12/3/2023). Keduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk terkait tambahan kuota.

Apa agenda pertemuan Menag kali ini?

Di antara misi kunjungan Yaqut ke Saudi adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan dan meminta tambahan kuota jemaah haji Indonesia dan petugas. 

"Dua hal ini kita bahas bersama Menteri Tawfiq di Jeddah. Alhamdulillah kita dapat kuota tambahan petugas. Indonesia juga jadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jemaah," urainya.

Yaqut menjelaskan, tambahan kuota petugas akan difokuskan dalam penguatan layanan jemaah lansia. Maklum, dari 203.320 kuota haji reguler, ada lebih 64 ribu jemaah yang masuk kategori lansia.

Baca Juga: Kapan Hasil Seleksi Petugas Haji Pusat Diumumkan? Ini Jawaban Kemenag

Sejak awal, Yaqut memang berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada para jemaah lansia. Karenanya, penyelenggaraan tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia.

Beragam persiapan layanan pun difokuskan dalam upaya memberikan yang terbaik untuk jemaah, termasuk mereka yang lansia. Hal-hal detail menjadi perhatian, antara lain penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina. Sebab, mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan. Mereka juga membutuhkan waktu lebih lama saat di toilet.

"Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia," tegas Gus Men.

Terkait tambahan kuota jemaah haji, Menag berharap Menteri Tawfiq bisa menyampaikannya lebih awal. Sebab, selalu saja butuh waktu persiapan dalam proses pengisian kuota jemaah, mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, serta penyediaan layanan.

"Saya minta agar tambahan kuota jemaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal," tegasnya.

Baca Juga: Ada Perubahan, Ini Syarat Membuat Paspor Haji dan Umrah Terbaru

Hal lain yang dibahas dua menteri ini adalah terkait layanan fast track. Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.

Layanan fast track, sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan ini, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia. Sehingga, jemaah tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.

"Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jemaah. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya. Dan Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×