Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. The Circulate Initiative, organisasi nirlaba yang berfokus pada pengurangan polusi plastik, mengumumkan, Indonesia akan menjadi negara kedua yang menerapkan Inisiatif Pengadaan Bertanggung Jawab.
Program ini bertujuan mengatasi tantangan hak asasi manusia dalam rantai daur ulang plastik, terutama bagi sekitar 50.000 pekerja informal di sektor limbah hingga tahun 2026.
Setelah peluncuran di Vietnam, inisiatif ini melibatkan lebih dari 50 merek global, investor, dan pengolah daur ulang.
Pekerja informal di Indonesia berkontribusi dengan mengumpulkan satu juta ton limbah plastik setiap tahun, dan peran mereka menjadi krusial dalam mencapai target pengurangan limbah pemerintah.
The Coca-Cola Company dan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) berkolaborasi dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara untuk mendukung praktik sourcing yang bertanggung jawab.
Annerieke Douma, Program Director The Circulate Initiative, menyatakan, kolaborasi semua pemangku kepentingan sangat penting untuk menciptakan rantai pasokan yang bertanggung jawab.
Baca Juga: AQUA Dukung Penerapan Ekonomi Sirkular di Kalimantan Timur
"Di Indonesia, pemulung memiliki peran penting dalam membantu mengatasi krisis polusi plastik dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka dengan tujuan mengatasi tantangan serta memastikan hak-hak mereka dihormati," katanya, Kamis (3/10).
Paul Lalli dari The Coca-Cola Company menambahkan, kontribusi sektor informal sangat penting untuk ekonomi sirkular dan memastikan pasokan plastik daur ulang berkualitas tinggi.”
Sementara Suharji Gasali, Direktur Utama PT Amandina Bumi Nusantara, menegaskan, pihaknya sangat bergantung pada keterampilan pekerja informal dalam menyediakan limbah plastik berkualitas tinggi.
"Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari inisiatif ini, untuk menerapkan praktik di dalam rantai pasokan kami sendiri yang dapat meningkatkan kondisi mereka dan menjadi model bagi rantai pasokan lainnya di Indonesia maupun negara lain," ujar Suharji.
Inisiatif ini selaras dengan rilis terbaru yang menetapkan indikator untuk praktik rantai pasokan yang bertanggung jawab. Harapannya, bisa diterapkan di pasar lain di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News