CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Indonesia Dorong Target Perjanjian Dagang ASEAN-KANADA Rampung Tahun Depan


Minggu, 22 September 2024 / 15:32 WIB
Indonesia Dorong Target Perjanjian Dagang ASEAN-KANADA Rampung Tahun Depan
ILUSTRASI. Indonesia kembali menunjukkan daya tariknya di panggung internasional melalui partisipasi pada pameran Salon International de l'Alimentation (SIAL) Canada 2024 yang berlangsung pada 15—17 2024 Mei di Palais des Congres, Montreal, Kanada.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan perjanjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan Kanada (ASEAN—Canada Free Trade Agreement/ACAFTA) rampung pada tahun depan. 

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono menegaskan perundingan ASEAN dan Kanada sangat krusial untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan. Dengan rampungnya pembahasan runding ACAFTA, nantinya Kanada bisa mejadi mitra perdagangan bebas ASEAN yang pertama di kawasan Amerika Utara. 

"Para negosiator perlu bersikap dalam menemukan jalan keluar terbaik dalam perundingan negosiasi ACAFTA agar dapat diselesaikan di tahun 2025," jelas Djatmiko dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/9). 

Menurutnya ada beberapa isu yang harus dicapai terkait perdagangan dan pembangunan berkelanjutan antara ASEAN-Kanada, yakni fasilitasi perdagangan, isu-isu pertanian di bawah skema perdagangan barang, dan aturan asal barang. 

Baca Juga: Pertemuan Meja Bundar ASEAN - Kanada Jajaki Kemitraan Perdagangan dan Energi Bersih

Lebih lanjut, Djatmiko menuturkan, peningkatan dialog, kapasitas, dan kerja sama melalui inisiatif Mekanisme Penyebaran Ahli (Expert Development Mechanism/EDM) sangat diperlukan dalam memberikan pemahaman yang sama antarpihak untuk mempercepat perundingan. 

Sebagai tambahan informasi, pembahasan ACFTA ini dilakukan usai pertemuan Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dan Kanada (ASEAN Economic Minister/AEM and Canada Consultations) ke-13 pada Jumat (20/9) di Vientiane, Laos. 

Indonesia menjadi negara koordinator kerja sama sekaligus Ketua Runding ACAFTA dalam pertemuan konsultasi AEM dan Kanada ke-13 itu. Pertemuan menteri-menteri Ekonomi ASEAN dengan Kanada merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan AEM ke-59. 

Selanjutnya: Kawal Cagub-Cawagub Jakarta, Polri Tugaskan 120 Personel

Menarik Dibaca: Jawa Tengah Waspada Bencana, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok (23/9) Hujan Deras

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×