kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Indonesia dan Vietnam bakal mengantongi dana AIF proyek infrastruktur


Kamis, 29 September 2011 / 18:13 WIB
Indonesia dan Vietnam bakal mengantongi dana AIF proyek infrastruktur
ILUSTRASI. Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang ke-10 di Jakarta, Sabtu (26/9/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Dana Infrastruktur ASEAN alias ASEAN Infrastructure Fund (AIF) akhirnya resmi dibentuk dengan modal awal yang terkumpul sebesar US$ 485,2 juta. Dari proyek-proyek yang sudah disiapkan, dua negara yang akan menerima dana AIF yang terbesar adalah Indonesia dan Vietnam.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan, setelah resmi dibentuk dalam pertemuan informal menteri keuangan ASEAN di Washington DC pekan lalu. Dari modal awal sebesar US$ 485,2 juta ini diharapkan bisa meningkat menjadi US$ 4 miliar di 2020 nanti. "Jika 80% modal sudah disetor, kami harapkan bisa langsung beroperasi pada 2012 untuk melakukan pembiayaan infrastruktur di lingkungan ASEAN," ujarnya Kamis (29/9).

Agus menambahkan peresmian AIF ini merupakan satu langkah kemajuan di ASEAN. Pasalnya, dana AIF ini akan digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur di seluruh wilayah ASEAN. Salah satunya untuk mewujudkan ASEAN Interconnectivity.

Catatan saja, dari total modal awal AIF sebesar US$ 485,2 juta, Malaysia menyumbang sebesar US$ 150 juta , Indonesia sebesar US$ 120 juta, dan ASEAN Development Bank (ADB) sebesar US$ 120 juta. Adapun sisanya dikontribusi oleh negara ASEAN lainnya.

Untuk Indonesia, tutur Agus dana sebesar US$ 120 juta akan disetor pada 2012 nanti dan sudah dianggarkan dalam APBN 2012.

Banyaknya proyek infrastruktur yang bisa menggunakan pendanaan dari AIF tidak tergantung dari besarnya jumlah setoran masing-masing negara. "Tapi memang dari tersedianya proyek dalam bentuk yang layak didanai," ungkapnya.

Dalam perkembangannya nanti, AIF juga akan menerbitkan obligasi infrastruktur. Agus bilang, penerbitan obligasi infrastruktur ini nantinya akan digunakan sebagai alternatif pendanaan proyek-proyek infrastruktur.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto mengatakan, nantinya AIF dalam ke depan akan menerbitkan infrastructure bond. "ASEAN Infrastructure bond akan menerbitkan bond, tapi itu masih lama," jelasnya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×