kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Indonesia dan Jepang Perkuat Transisi Energi dan Ekonomi Hijau


Minggu, 23 Februari 2025 / 12:41 WIB
Indonesia dan Jepang Perkuat Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
ILUSTRASI. Proyek Proving Ground IIAPG Dapat Pendanaan Rp 882 Miliar dari JBIC.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto selaku Ketua Steering Committee Joint Task Force menerima kunjungan Chairman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda dan Ambassador for the promotion of the Asia Zero Emission Community (AZEC) Takio Yamada di Jakarta, Jumat (21/02).

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga, Ambassador Yamada, dan Chairman Maeda membahas perkembangan AZEC dan rencana ke depan terkait kolaborasi transisi energi.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa inisiatif AZEC menjadi salah satu highlight dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri jepang Ishiba Shigeru Januari 2025 lalu.

“Kita perlu segera merealisasikan komitmen kedua kepala negara terkait pengembangan dan implementasi proyek unggulan dalam kerangka AZEC, khususnya PLTP Muara Laboh,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/3).

Baca Juga: Kerja Sama Indonesia – Jepang Membangun IKN, Teken 5 MoU dan 24 LoI

Dalam kesempatan yang sama, Chairman JBIC Tadashi Maeda menyampaikan progres perkembangan kerja sama JBIC di Indonesia, salah satunya kerja sama transisi energi dengan PLN dalam pengembangan transmisi Jawa Sumatera.

Selain itu, Tadashi juga memaparkan rencana strategis energi baru terbarukan Jepang untuk memenuhi kebutuhan energi baru terbarukan hingga 2040.

“Jepang mengharapkan dukungan Indonesia untuk implementasi rencana strategis tersebut dan lebih luas untuk pemenuhan kebutuhan energi baru terbarukan bagi kedua negara,” ungkap Chairman Maeda.

Selanjutnya, Ambassador Yamada menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas dukungan kerja sama AZEC dalam mencapai tujuan bersama net-zero emission. Ambassador Yamada juga menekankan rencana pertemuan Ministerial Meeting selanjutnya untuk mendorong realisasi proyek kerja sama AZEC.

Airlangga menyambut baik inisiatif tersebut dan mendorong implementasi proyek yang sudah dilaksanakan agar dapat segera diimplementasi dan memulai tahapan produksi.

Selain itu, Airlangga juga menawarkan kerja sama PLTS yang sedang dikembangkan di Riau, transmisi ASEAN Powergrid serta pengembangan energi asal kelapa sawit sebagai bahan bakar penerbangan.

Adapun terkait sejumlah tantangan yang muncul dalam pengembangan proyek, Airlangga menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus memfasilitasi proses debottlenecking guna mempercepat pelaksanaan proyek.

“Indonesia berharap untuk terus ada peningkatan dan pengembangan dalam proyek-proyek AZEC, salah satunya proyek PLTS Legok Nangka yang dapat dijadikan sebagai proyek percontohan,” ungkap Airlangga.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Dapat Pendanaan JICA Rp 2,4 Triliun

Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut juga membahas laporan Expert Group Meeting terkait kategorisasi proyek pengembangan AZEC di Indonesia. Proyek kategori I (proyek komersial yang siap dilaksanakan) meliputi PLTP Muara Laboh Sumatera Barat, PLTSa Legok Nangka dan Pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Proyek kategori II (proyek potensial yang sudah siap dikomersialkan namun masih dalam tahap studi kelayakan) mencakup PLTA Kayan, pengelolaan lahan gambut, dan jaringan transmisi Jawa-Sumatera.

Pada kategori III (masih dalam pilot project dan inisiatif) terdapat reknologi baru untuk tenaga panas bumi, produksi amonia hijau, pengembangan hidrogen untuk transportasi serta pengembangan produksi Biofuel/Bio-Avtur.

“Kita akan upayakan agar proyek-proyek pada kategori III dan II untuk ditingkatkan menjadi kategori I sehingga dapat segera terlihat manfaatnya bagi perekonomian,” pungkas  Airlangga.

Baca Juga: Indonesia Gandeng Jepang Garap Proyek Pengganti PLTU di Jawa

Selanjutnya: 10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Menarik Dibaca: Kenali Ciri-Ciri Penyakit Diabetes pada Usia Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×