kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia butuh 320 juta dosis vaksin virus corona, ini sasaran penerimanya


Senin, 12 Oktober 2020 / 16:27 WIB
Indonesia butuh 320 juta dosis vaksin virus corona, ini sasaran penerimanya
ILUSTRASI. Petugas menyuntikan vaksin kepada relawan saat uji klinis Vaksin COVID-19, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Prima Mulia/NA/Pool/nz


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia membutuhkan sekitar 320 juta dosis vaksin Covid-19. Hal ini ditujukan untuk menyasar sekitar 160 juta orang penerima.

"Totalnya ada 160 juta [orang]. Berdasarkan vaksin yang ada perlu 2 dosis, sehingga total 320 juta dosis," ujar Airlangga secara virtual, Senin (12/10).

Bila dirinci, penerima vaksin tersebut ditujukan untuk medis dan paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan pelayanan publik sebanyak 3,4 juta dengan kebutuhan 6,99 juta dosis vaksin.

Baca Juga: Pemerintah ingatkan aksi unjuk rasa jangan jadi klaster baru corona

Sasaran penerima selanjutnya adalah  masyarakat, tokoh agama, perangkat daerah baik kecamatan, desa, RT/RW sebanyak 5,62 juta orang atau sebanyak 11,24 juta dosis vaksin. Lalu,seluruh tenaga pendidik, mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi sebanyak 4,36 juta orang dengan kebutuhan vaksin sebanyak 8,72 juta dosis.

Untuk aparatur pemerintah baik pusat, daerah dan legislatif sebanyak 2,3 juta orang dengan 4,6 juta dosis vaksin serta peserta BPJS penerima bantuan iuran (PBI) sebanyak 86,62 juta orang dengan kebutuhan vaksin 173 juta orang.

Angka ini pun ditambah dengan masyarakat dan pelaku perekonomian lain yang berusia antara 19-59 tahun sebanyak 57 juta dengan kebutuhan vaksin sebanyak 115 juta dosis.

Menurut Airlangga untuk memenuhi kebutuhan vaksin tersebut, pemerintah sudah membuat nota kesepahaman (MoU) dengan produsen vaksin. Meski begitu dia juga menyebut ada beberapa perusahaan yang mempersiapkan kerjasama secara mandiri.

Baca Juga: Finalisasi pembelian vaksin corona, Menko Luhut temui 3 bos produsen vaksin China

"Jadi ada 2 langkah yaitu yang diberikan oleh pemerintah dan sisanya adalah vaksin mandiri. Nah seluruhnya dikontrol oleh Kementerian Kesehatan, dan PT Bio Farma berdasarkan perpres yang sudah ditandatangani oleh pak presiden," terang Airlangga.

Airlangga pun mengatakan vaksinasi Covid-19 ini dilakukan secara bertahap. Dia menyebut, bila penyuntikan dilakukan 1 juta per hari, maka satu tahun akan sekitar 260 juta. Dan penyuntikan ini akan melibatkan sekitar 11.000 puskesmas dengan 1 puskesmas minimal 100 kali suntikan.

Selanjutnya: Indonesia terus berburu vaksin corona, ini komitmen yang sudah didapat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×