kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Finalisasi pembelian vaksin corona, Menko Luhut temui 3 bos produsen vaksin China


Senin, 12 Oktober 2020 / 14:37 WIB
Finalisasi pembelian vaksin corona, Menko Luhut temui 3 bos produsen vaksin China
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan bertemu dengan pimpinan 3 perusahaan produsen vaksin Covid-19 yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan melakukan pertemuan dengan pimpinan 3 perusahaan produsen vaksin Covid-19 yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac pada Sabtu (10/10) dalam kunjungan kerjanya ke China.

Pertemuan ini untuk memfinalisasi pembelian vaksin Covid-19 yang telah dijajaki dan mempersiapkan eksekusi vaksinasi, transfer teknologi, dan penjajakan regional production di Indonesia. Luhut didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.

Perusahaan-perusahaan tersebut akan mulai menyediakan vaksin Covid-19 ke Indonesia mulai November. Jumlah vaksin yang disanggupi setiap perusahaan pun beragam. Misalnya, Cansino menyanggupi 100.000 vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15 juta-20 juta untuk tahun 2021.

Baca Juga: Ini prioritas penerima vaksin corona (Covid-19) tahap pertama

Sementara G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, yang 5 juta dosis akan mulai datang pada bulan November 2020. Selanjutnya, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Untuk tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Adapun, vaksin dari  ketiga perusahaan tersebut diketahui sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ketiga dan dalam proses mendapatkan emergency use authorization (EUA) di sejumlah negara.

Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan. G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Maroko dan Argentina. Sementara itu Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Indonesia, Brasil, Turki, Banglades, dan Chile.

Emergency use authorization dari Pemerintah China telah diperoleh ketiga perusahaan tersebut pada bulan Juli 2020. Pemerintah UAE ikut memberikan emergency use authorization kepada G42/Sinopharm.

Pada 14 Oktober 2020 pun, tim inspeksi yang terdiri dari unsur Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Bio Farma akan bertolak ke China untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac, dan Cansino.

Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di UEA. Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm.

“MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42," ujar Dirut Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulis, Senin (12/10).

Baca Juga: Amankan pasokan vaksin Covid-19, Menlu Retno akan ke Inggris dan Swiss



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×