kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia berupaya dapatkan suplai vaksin mRNA untuk lawan Covid-19 jenis delta


Kamis, 15 Juli 2021 / 14:25 WIB
Indonesia berupaya dapatkan suplai vaksin mRNA untuk lawan Covid-19 jenis delta
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mendapatkan suplai vaksin Covid-19 jenis mRNA dari Amerika Serikat (AS). Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, selain  vaksin produksi Pfizer  dan  Jhonson  &  Jhonson, vaksin  jenis mRNA diharapkan dapat menjadi solusi Indonesia melawan virus Covid-19 varian delta.

“Vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) merupakan solusi untuk  melawan  varian Covid-19 terbaru, sehingga sangat penting bagi   Indonesia untuk mempercepat suplai vaksin berbasis mRNA tersebut,” kata Lutfi dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/7).

Dalam forum bisnis “Indonesia-United States Trade and Investment  Dialogue”  yang  menghadirkan puluhan   pengusaha   Amerika   Serikat,   termasuk produsen vaksin Pfizer dan Jhonson & Jhonson, Lutfi terus meyakinkan berbagai pihak di  AS bahwa  kunci  pemulihan  ekonomi  Indonesia  adalah  suplai dan  distribusi vaksin  Covid-19.

Baca Juga: Warning WHO: Jangan mencampur dan mencocokkan vaksin Covid-19

Upaya mendapatkan suplai vaksin  dari  Amerika  Serikat  ini  terus dilakukan secara maraton. Bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil  Lahadalia dan  CEO  Indonesia  Investment  Authority  (INA) Ridha Wirakusumah, Mendag  Lutfi menggelar pertemuan dengan Managing Director of Development Policy  and Partnership Bank Dunia Mari Elka Pangestu.

“Bank  Dunia juga telah sepakat  bahwa kunci pemulihan ekonomi nasional bergantung pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Indonesia dan World Bank juga telah berkomitmen terus bekerjasama dalam penanganan Covid-19 dan dalam pengembangan sektor sistem kesehatan,” kata Lutfi.

Dalam kunjungan ke AS, Lutfi  juga menjajaki peningkatan  perdagangan  dan  investasi  dengan Amerika Serikat (AS).

“Kunjungan kerja ini merupakan langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan  dan  investasi.  Potensi  peningkatan  perdagangan  dan  investasi  di  berbagai  sektor  di Indonesia antara lain sektor teknologi, gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat besar. Kunjungan kerja ini juga membahas perubahan iklim dan vaksin Covid-19,” kata Lutfi.

Lutfi bilang, AS merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai US$ 27,2 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS tercatat US$ 18,62  miliar.  Sedangkan, impor Indonesia dari AS  mencapai US$   8,58  miliar.  Dus, neraca perdagangan Indonesia terhadap AS surplus US$  10,04 miliar di tahun lalu.

Selanjutnya: Ivermectin termasuk, BPOM keluarkan SE yang atur distribusi obat terapi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×