Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mendapatkan suplai vaksin Covid-19 jenis mRNA dari Amerika Serikat (AS). Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, selain vaksin produksi Pfizer dan Jhonson & Jhonson, vaksin jenis mRNA diharapkan dapat menjadi solusi Indonesia melawan virus Covid-19 varian delta.
“Vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) merupakan solusi untuk melawan varian Covid-19 terbaru, sehingga sangat penting bagi Indonesia untuk mempercepat suplai vaksin berbasis mRNA tersebut,” kata Lutfi dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/7).
Dalam forum bisnis “Indonesia-United States Trade and Investment Dialogue” yang menghadirkan puluhan pengusaha Amerika Serikat, termasuk produsen vaksin Pfizer dan Jhonson & Jhonson, Lutfi terus meyakinkan berbagai pihak di AS bahwa kunci pemulihan ekonomi Indonesia adalah suplai dan distribusi vaksin Covid-19.
Baca Juga: Warning WHO: Jangan mencampur dan mencocokkan vaksin Covid-19
Upaya mendapatkan suplai vaksin dari Amerika Serikat ini terus dilakukan secara maraton. Bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah, Mendag Lutfi menggelar pertemuan dengan Managing Director of Development Policy and Partnership Bank Dunia Mari Elka Pangestu.
“Bank Dunia juga telah sepakat bahwa kunci pemulihan ekonomi nasional bergantung pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Indonesia dan World Bank juga telah berkomitmen terus bekerjasama dalam penanganan Covid-19 dan dalam pengembangan sektor sistem kesehatan,” kata Lutfi.
Dalam kunjungan ke AS, Lutfi juga menjajaki peningkatan perdagangan dan investasi dengan Amerika Serikat (AS).
“Kunjungan kerja ini merupakan langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi. Potensi peningkatan perdagangan dan investasi di berbagai sektor di Indonesia antara lain sektor teknologi, gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat besar. Kunjungan kerja ini juga membahas perubahan iklim dan vaksin Covid-19,” kata Lutfi.
Lutfi bilang, AS merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai US$ 27,2 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS tercatat US$ 18,62 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari AS mencapai US$ 8,58 miliar. Dus, neraca perdagangan Indonesia terhadap AS surplus US$ 10,04 miliar di tahun lalu.
Selanjutnya: Ivermectin termasuk, BPOM keluarkan SE yang atur distribusi obat terapi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News