kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

India bakal Stop Ekspor Beras, Kementan: Pasokan Beras Surplus 2,1 Juta Ton


Kamis, 20 Juli 2023 / 17:53 WIB
India bakal Stop Ekspor Beras, Kementan: Pasokan Beras Surplus 2,1 Juta Ton
ILUSTRASI. Kementan mengklaim stok beras dalam negeri mencukupi meskipun tidak ada pasokan impor beras dari India. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim stok beras dalam negeri mencukupi meskipun tidak ada pasokan impor beras dari India. Asal tahu saja, India berencana menutup keran ekspor semua jenis beras non basmati lantaran harga beras di dalam negeri naik.

Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Kementan Arief Cahyono mengatakan, berdasarkan data Kementan, produksi beras dalam negeri akan surplus sebanyak 2,81 juta ton hingga Agustus 2023 nanti. 

"Jadi produksi beras sangat cukup, kita masih surplus 2,81 juta ton," kata Arief kepada Kontan.co.id, Kamis (20/7). 

Baca Juga: Antisipasi Dampak El Nino, Bulog Pastikan Stok Beras Aman

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan saat ini ada kurang lebih 800.000 hektare (ha) lahan padi yang siap panen pada Agustus mendatang. 

Sehingga, pihakya memastikan hasil panen ini akan mencukupi kebutuhan beras masyarakat Indonesia. 

"Dilihat dari neraca yang ada, bulan Agustus ini kita masih punya lahan (padi) kurang lebih 800.000 ha yang siap panen. Oleh karena itu kondisi ketersediaan pangan kita secara nasional cukup aman," kata Syahrul dalam keterangannya, Rabu (19/7). 

Pemerintah India sedang mempertimbangkan melarang ekspor semua beras jenis non basmati karena harga beras di pasar domestik tengah mengalami kenaikan. 

Menurut laporan Bloomberg, Kamis (13/7), langkah itu ditujukan untuk menghindari risiko inflasi lebih lanjut.  India merupakan negara eksportir beras terbesar dunia. Jika larangan itu diberlakukan maka akan mempengaruhi sekitar 80% ekspor beras India. 

Langkah itu bisa menurunkan harga beras domestik, namun risikonya akan menyebabkan harga beras global meningkat lebih tinggi lagi di tengah pola cuaca El Nino yang mengganggu sektor pertanian.

Baca Juga: Mendag Pastikan Stok Pangan Aman untuk Hadapi El Nino

Beras merupakan makanan pokok bagi sekitar separuh populasi dunia. Asia menjadi konsumen terbesar dimana sekitar 90% pasokan global diserap kawasan ini.  

Sementara, India menyumbang sekitar 40% dari perdagangan beras global. Negara ini telah berupaya memperketat ekspor untuk beberapa varietas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×