kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Indeks Manufaktur BI Kuartal II 2025 di Level 50,89, Industri Pengolahan Stabil


Sabtu, 19 Juli 2025 / 09:59 WIB
Indeks Manufaktur BI Kuartal II 2025 di Level 50,89, Industri Pengolahan Stabil
ILUSTRASI. Kinerja industri pengolahan di Indonesia pada triwulan II-2025 menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dengan Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) mencapai 50,89%, yang menandakan adanya ekspansi.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja industri pengolahan di Indonesia pada triwulan II-2025 menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dengan Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) mencapai 50,89%, yang menandakan adanya ekspansi.

Mayoritas komponen, seperti volume produksi dan total pesanan tetap berada dalam zona positif, meski ada penurunan pada beberapa indikator seperti kecepatan penerimaan barang input dan total jumlah tenaga kerja.

Ramdan Denny PRakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI menyebut kinerja lapangan usaha industri pengolahan pada triwulan II-2025 tetap stabil dan berada di fase ekspansi. Hal ini terlihat dari PMI-BI yang mencapai 50,89%. Sebagian besar komponen berada dalam fase ekspansi, termasuk volume produksi, volume persediaan barang jadi, dan volume total pesanan.

Berdasarkan sublapangan lapangan usaha beberapa sub-lapangan usaha sedang dalam fase ekspansi, dengan indeks tertinggi di industri mesin dan perelengkapan, industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media, serta industri makanan dan minuman.

“Perkembangan tersebut sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI yang mengindikasikan kinerja kegiatan lapangan usaha industri pengolahan tetap tumbuh dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,29%,” ujar Denny dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id, Jumat (18/7).

Baca Juga: Bangkitkan Industri Manufaktur, Pelaku Industri Apresiasi Negoisasi Tarif Impor AS

Menurut data BI, untuk triwulan III-2025, kinerja lapangan usaha industri pengolahan  diperkirakan akan tetap stabil dengan PMI-BI mencapai 50,85%. Mayoritas komponen diperkirakan akan berada di fase ekspansi, dengan indeks tertingginya pada komponen volume persediaan barang jadi, volume produksi, volume total pesanan, dan kecepatan penerimaan barang input.

Denny menegaskan, kinerja industri pengolahan yang terlihat dalam PMI-BI tetap stabil pada  triwulan II-2025.

“Pada triwulan II-2025, kinerja lapangan usaha industri pengolahan masih berada di zona ekspansi (indeks > 50%), tercermin dari PMI-BI triwulan II-2025 sebesar 50,89%, meski tidak sekuat triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 51,67%,” jelas Denny.

Berdasarkan komponennya, volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi tetap berada dalam fase ekspansi, masing-masing mencapai 53,45%, 51,10%, dan 51,33%. Sementara, komponen kecepatan penerimaan barang input dan total jumlah karyawan berada pada fase kontraksi, masing masing sebesar 48,75%.

Denny menekankan bahwa perkembangan PMI-BI, terutama pada komponen volume produksi, sejalan dengan hasil kegiatan usaha LU idustri pengolahan dari SKDU triwulan II-2025 yang tumbuh dengan nilai SBT sebesar 1,29%.

 “Pada triwulan III-2025, kinerja LU industri pengolahan diprakirakan relatif stabil dengan angka sebesar 50,85%,” ujar Denny.

Baca Juga: Industri Manufaktur Antisipasi Tarif Trump: Pacu Diversifikasi Ekspor & Perkuat Pasar

Berdasarkan komponen pembentuknya, sebagian besar komponen diprediksi berada dalam fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen volume persediaan barang jadi (52,35%), volume produksi (51,96%), volume total pesanan (51,18%), dan kecepatan penerimaan barang input (50,16%).

Denny menjelaskan bahwa beberapa komponen pembentuk PMI-BI triwulan II-2025 tercatat berada di fase ekspansi.

“Berdasarkan komponen pembentuknya, kinerja PMI-BI pada triwulan II-2025 ditopang oleh beberapa komponen yang masih tercatat berada di fase ekspansi seperti volume produksi, volume persediaan barang jadi, dan volume total pesanan,” jelas Denny.

Denny menekankan, pada triwulan II-2025, komponen volume produksi menunjukkan peningkatan dengan indeks sebesar 53,45% dibandingkan pada triwulan sebelumnya yang hanya 52,28%.

“Selanjutnya, volume produksi triwulan III-2025 diprakirakan tetap berada di fase ekspansi dengan indeks sebesar 51,96%,” kata Denny.

Komponen volume total pesanan di triwulan II-2025 masih tercatat dalam zona ekspansi dengan indeks 51,10%.

“Pada triwulan III-2025, kinerja komponen volume total pesanan diprakirakan sedikit meningkat dengan nilai indeks 51,18%,” ujar Denny.

Denny menegaskan, komponen kecepatan penerimaan barang input pada triwulan II-2025 berada pada zona kontraksi dengan indeksnya sebesar 48,75%.

“Pada triwulan III-2025, indeks komponen kecepatan penerimaan barng input diprakirakan mengalami perbaikan dan tercatat ekspansi dengan nilau indeks sebesar 50,16%,” jelas Denny.

Ia juga menjelaskan bahwa kinerja komponen volume persediaan barang jadi triwulan II-2025 tetap kuat dan tetap berada dalam zone ekspansi, dengan indeks sebesar 51,33%.

“Pada triwulan III-2025, kinerja komponen volume persediaan barang jadi diprakirakan meningkat dengan indeks 52,35% sejalan dengan terjaganya volume total pesanan dan volume produksi,” kata Denny.

Baca Juga: Antisipasi Tarif Trump, Sektor Industri Manufaktur Memacu Ekspor di Luar AS

Berdasarkan data PMI-BI, pada triwulan II-2025, komponen total jumlah tenaga kerja terindikasi masuk ke zona kontraksi dengan indeks yang tercatat sebesar 48,75%.

“Kondisi penggunaan tenaga kerja triwulan III-2025 diprakirakan masih berada pada zona kontraksi, tercermin dari nilai indeks yang relatif stabil dari triwulan sebelumnya yaitu 48,75%,”  ujar Denny.

Denny juga menjelaskan bahwa berdasarkan sub-lapangan usaha, kinerja PMI-BI triwulan II-2025 didukung oleh sejumlah lapangan usaha yang menunjukkan peningkatan dan berada di fase ekspansi.

“Sub-lapangan usaha dengan akselerasi indeks tertinggi terutama tercatat pada industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman (57,61%), serta industri mesin dan perlengkapan (58,24%),” jelas Denny.

Berdasarkan data PMI-BI, pada triwulan III-2025 sebagian besar sub-lapangan usaha dalam industri pengolahan diperkirakan masih akan berada di zona ekspansi. Dengan indeks tertinggi tercatat di sub-lapangan usaha industri logam dasar (53,15%), industri alat angkutan (53,06%), industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reporduksi media rekaman (52,61%), dan industri barang galian bukan logam (52,26%).

Selanjutnya: AIA Catatkan Jumlah Anggota MDRT Terbanyak Global

Menarik Dibaca: 6 Jenis Kopi Khas Dari Negara Lain yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung Liburan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×