kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Ekonom Celios Ingatkan Potensi Kontraksi Manufaktur pada Kuartal II-2025


Senin, 28 April 2025 / 19:55 WIB
Ekonom Celios Ingatkan Potensi Kontraksi Manufaktur pada Kuartal II-2025
ILUSTRASI. Peserta pameran memperagakan fungsi mesin pemotong kayu di Pameran Komponen Manufaktur Furnitur Internasional (IFMAC) dan Pameran Mesin Pengerjaan Kayu (WOODMAC) 2024, JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Rabu (25/9/2024). PMI Bank Indonesia (BI) memotret kondisi industri manufaktur Indonesia masih berada di fase ekspansi pada kuartal I-2025.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) memotret kondisi industri manufaktur Indonesia masih berada di fase ekspansi pada kuartal I-2025.

Meski begitu, Center of Economic and Law Studies (Celios) mengingatkan potensi perlambatan PMI di tengah dinamika ekonomi tahun ini.

BI menggambarkan kinerja lapangan usaha industri pengolahan berada di level 51,67% pada kuartal I-2025. Lebih tinggi ketimbang PMI BI pada kuartal IV-2024 yang berada di level 51,58%.

Baca Juga: PMI Manufaktur Menurun, HIMKI Beberkan Tiga Sentimen Penyebabnya

Namun PMI BI kuartal I-2025 mengalami penurunan dibandingkan capaian kuartal I-2024, yang kala itu sebesar 52,80%. BI memperkirakan akan ada kenaikan PMI secara triwulan, dari 51,67% menjadi 51,92% pada kuartal II-2025.

Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda menyoroti PMI BI pada kuartal I-2025 yang lebih tinggi dibandingkan kuartal IV-2024. Menurut Huda, kenaikan PMI BI wajar lantaran terkerek naik oleh momentum ramadan dan lebaran Idulfitri.

Hanya saja, PMI BI pada momentum ramadan-lebaran kali ini lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Menunjukkan adanya pelemahan permintaan yang menyebabkan volume produksi ikut menurun," kata Huda kepada Kontan.co.id, Senin (28/4).

Huda melirik PMI BI sub-sektor industri tekstil dan pakaian jadi yang masih di bawah 50% dalam empat kuartal beruntun, tepatnya di 49,27% pada kuartal I-2025. Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2024 PMI BI industri tekstil dan pakaian jadi berada di 57,40%.

Baca Juga: PMI Manufaktur Naik Sementara Ekonomi Masih Tertekan

"Padahal, sudah seharusnya ketika ramadan-lebaran, PMI BI tekstil dan produk tekstil meningkat drastis. Data tersebut cukup menunjukkan jika ada yang tidak beres dengan permintaan domestik," ungkap Huda.

BI sendiri memperkirakan indeks PMI industri tekstil dan pakaian jadi akan turun ke level 46,50% pada kuartal II-2025. Sub-sektor lain yang diprediksi akan mengalami kontraksi antara lain ada industri furnitur dari 52,95% menjadi 47,80%.

Secara umum, Huda mengingatkan potensi perlambatan PMI BI pada kuartal II-2025. Sebab, belum ada agenda (event) yang bisa mendongkrak permintaan secara signifikan pada periode ini.

Apalagi, di tengah bayang-bayang efek perang tarif imbas dari kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Faktor lainnya adalah pelemahan daya beli masyarakat, sehingga Huda memprediksi ada penurunan permintaan dari kelas menengah terhadap produk tekstil dan produk elektronik.

Baca Juga: Kemenperin Optimistis PMI Manufaktur Indonesia Terus Lanjutkan Fase Ekspansi

Huda juga mengingatkan efek maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang bisa ikut memangkas permintaan serta kinerja industri manufaktur. Dalam situasi ini, Huda menyarankan agar pemerintah fokus menggenjot daya beli masyarakat.

Salah satunya dengan bantuan sosial yang tepat sasaran untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. "Bisa juga menaikkan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) untuk menggenjot konsumsi kelas pekerja menengah Indonesia," tandas Huda.

Selanjutnya: Sri Mulyani Mau Impor LNG dari Amerika Serikat, Bahlil Bilang Begini

Menarik Dibaca: CLEO Genjot Daur Ulang Sampah Plastik Melalui Program Cleo Ecobin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×