Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Optimisme masyarakat yang lemah terus berlanjut. Bank Indonesia mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2015 turun 9,5 poin menjadi 107,4.
Melemahnya IKK April ini disebabkan penurunan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing turun 8,6 poin dan 10,3 poin dari bulan sebelumnya. Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpendapat trend keyakinan konsumen memang menurun semenjak triwulan pertama.
Hal ini jelas tercermin dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang pada triwulan pertama tumbuh 5,01%. Pada tahun lalu laju konsumsi rumah tangga mencapai 5,35%. Bahkan pada 2012 dan 2013 pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan pertama mencatat angka 5,55% dan 5,52%.
Menurut Josua, yang menjadi alasan keyakinan konsumen turun adalah kepercayaan terhadap pemerintah yang menurun. "Pemerintah banyak lakukan kebijakan tapi realisasinya belum kelihatan. Implementasi penyerapan anggaran juga kecil," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Rabu (6/5).
Yang harus dilakukan pemerintah bekerja sama dengan otoritas Bank Indonesia (BI) adalah menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga inflasi. Maret dan April inflasi naik terus. Bagaimana menjaga inflasi menjadi kunci agar pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak terus turun.
Dari sisi BI yang juga perlu dilakukan adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Sementara pemerintah harus memikirkan bagaimana merealisasikan proyek infrastruktur yang bisa membuat daya beli masyarakat terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News