kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.293   53,00   0,32%
  • IDX 6.756   -47,06   -0,69%
  • KOMPAS100 997   -8,31   -0,83%
  • LQ45 770   -7,17   -0,92%
  • ISSI 211   -1,03   -0,48%
  • IDX30 399   -2,58   -0,64%
  • IDXHIDIV20 481   -2,83   -0,58%
  • IDX80 112   -1,08   -0,95%
  • IDXV30 118   -0,34   -0,29%
  • IDXQ30 131   -1,02   -0,77%

INDEF: SBY salah besar turunkan harga BBM


Rabu, 27 Agustus 2014 / 12:25 WIB
INDEF: SBY salah besar turunkan harga BBM
Everything Everywhere All At Once menangkan 7 piala Oscar 2023, ini link nonton Everything Everywhere All At Once dibintangi Michelle Yeoh.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadil Hasan mengatakan, langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada saat itu merupakan kesalahan besar dalam memimpin.

"Turunkan harga BBM jelas waktu itu kesalahan utama yang dilakukan pemerintah SBY. Kalau tidak diturunkan, kita akan memiliki postur anggaran yang berbeda dan tidak terbebani subsidi besar," kata Fadil di kantornya Jalan Bata Merah, Pejaten Timur, Rabu (27/8).

Menurut Fadil, tindakan penurunan harga BBM oleh SBY waktu itu hanya berdasarkan harga minyak dunia melorot. Padahal, hal tersebut tidak perlu dilakukan karena ke depan harga minyak akan naik kembali, seperti saat ini.

Selain itu, Fadil pun mengatakan konsumsi BBM di dalam negeri sangat besar dan tidak masuk akal. Terlebih, pemerintah selalu mengalokasikan dana terbesar untuk subsidi BBM setiap tahunnya.

"Anggaran subsidi BBM terus meningkat terus. Harus direalokasikan dengan cara dikurangi secara bertahap agar fungsi alokasi dan distribusi APBN berjalan optimal," tuturnya. (Seno Tri Sulistiyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×