Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rupanya tak sabar menunggu impor daging sapi beku yang direalisasikan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Dari kuota sebesar 3.000 ton, Perum Bulog baru mendatangkannya sebanyak 16,8 ton.
Dahlan Iskan, Menteri BUMN menyatakan, dirinya sudah menginstruksikan Perum Bulog untuk mengirimkan sebagian daging sapi dari Australia itu menggunakan pesawat carteran. "Saya izinkan carter pesawat untuk bawa harga daging agar harga turun, kalau dimungkinkan 100 ton. Kalau perlu pakai Boeing 747 biar jadi sejarah daging dikirimkan dengan Boeing," papar Dahlan kepada wartawan di kantornya, Rabu (17/7).
Dahlan mengakui, memang pengiriman daging dengan pesawat carter akan mengeluarkan biaya yang lebih mahal. Menurut Dahlan hal tersebut merupakan konsekuensi, karena Bulog lamban mengimpor daging tersebut.
"Bulog jangan ambil untung karena ini tugas negara. (Kerugian) bisa ditutup dari untung pengiriman lewat kapal laut," jelas Dahlan. Dalam hitungan Dahlan, jika impor daging Bulog itu lambat, akan lebih banyak kerugian yang ditanggung negara.
"Kalau harga daging naik, inflasi akan tinggi dan Bank Indonesia naikkan suku bunga. Jadi dampaknya akan lebih besar lagi," jelas Dahlan. Walaupun dengan sewa pesawat, tetapi Dahlan mengakui, kapasitas angkutnya terbatas, hanya 100 ton.
Adapun rencana Bulog sebelumnya adalah, mengirimkan 800 ton daging dengan pesawat reguler dan 2.200 ton akan dikirim menggunakan kapal laut. Sebelumnya, pemerintah menugaskan Bulog impor daging sapi beku sebanyak 3.000 ton guna menurunkan harga daging ke harga wajar di kisaran Rp 75.000 - Rp 80.000 per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News