Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlahan tapi pasti harga bawang putih merangkak naik. Ini terbukti dari harga bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur yang melonjak, Senin (3/2).
Berdasarkan penelusuran Kompas.com di Pasar Induk Kramat Jati, harga bawang putih kini Rp 42.000 per kilogram (kg). Normalnya, harga bawang putih hanya Rp 38.000 per kg.
Kepala Pasar Induk Kramat Jati Agus Lamun mengatakan, kenaikan harga bawang putih terjadi karena pasokan bawang putih impor dari negara pemasoknya, China berkurang.
Baca Juga: Cegah virus corona, pemerintah menyetop impor komoditas pangan dari China
"Kenaikan harga akibat jumlah pasokan yang berkurang pasokan normal dan ideal. Pasokan tidak seperti biasanya, cenderung sedikit. Sebabkan kenaikan harga. Bawang tergantung impor dari China. Berharap pemerintah kendalikan lagi impor bawang putih," kata Agus.
Dia melanjutkan, dugaan adanya pembatasan impor bawang putih dari China akibat efek dari wabah virus corona. "Bawang putih diimpor dari China. Isu di sana ada berkembang kendala virus corona. Kemungkinan terjadi pembatasan impor dari China," ujar Agus.
Agus menjelaskan, biasanya stok bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati sekitar 16 ton. Namun, hari ini hanya tersisa 4 ton. "Biasanya pasokan bawang putih 30 sampai 40 ton per hari untuk kebutuhan Jakarta," ujar Agus. (Dean Pahrevi)
Baca Juga: Harga cabai yang melambung diprediksi bertahan hingga akhir Februari
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenaikan Harga Bawang Putih di Pasar Induk Kramat Jati Diduga Efek dari Isu Virus Corona".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News