CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.869   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.159   -55,52   -0,77%
  • KOMPAS100 1.094   -8,85   -0,80%
  • LQ45 872   -3,29   -0,38%
  • ISSI 216   -2,49   -1,14%
  • IDX30 447   -0,91   -0,20%
  • IDXHIDIV20 540   0,71   0,13%
  • IDX80 125   -0,91   -0,72%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 149   -0,09   -0,06%

Cegah virus corona, pemerintah menyetop impor komoditas pangan dari China


Senin, 03 Februari 2020 / 15:46 WIB
Cegah virus corona, pemerintah menyetop impor komoditas pangan dari China
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau harga bahan pokok di Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2).


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk sementara menyetop impor komoditas pangan dari China setelah merebaknya wabah virus corona. Penghentian impor bahan makanan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia mencegah masuknya virus coroan ke Tanah Air.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan,keputusan itu diambil karena kondisi saat ini yang tidak menentu mengenai virus corona. "Kita akan hentikan sementara untuk (impor) pasokan-pasokan makanan dan minuman dari negara (China) yang terjangkit virus tersebut," kata Agus usai meninjau harga bahan pokok di Pasar Senen, Senin (3/2).

Baca Juga: China: Amerika sebarkan ketakutan berlebihan soal virus corona

Agus menjelaskan, belum bisa menentukan sampai kapan penghentian sementara impor ini diberlakukan. Jika berkaca pada wabah virus SARS pada 2003 lalu, kejadian SARS terjadi selama kurang lebih sembilan bulan.

"Kita nggak tahu. Yang dulu kejadian SARS itu kan kurang lebih 9 bulan. Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeure. Kita harus hadapi dengan bijak dan secara detail bagaimana kasus ini kita tangani," kata dia.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menambahkan, dengan adanya penyetopan sementara impor tersebut, pihaknya berupaya untuk memenuhi kebutuhan dari pasokan dalam negeri. "Kita memang men-delay, ya kita delay. Tetapi kalau di-delay kan tidak boleh kekurangan pasok. Itu yang saya siapkan," kata Syahrul. 

Baca Juga: BPS catat jumlah kunjungan wisman pada Desember 2019 meningkat 7,52% mom

Syahrul mencontohkan, jika selama ini bawang putih diimpor dari China, maka dengan adanya penyetopan ini, pihaknya akan berupaya memenuhi kebutuhan dari produksi dalam negeri. Ia mengklaim produksi bawang putih dalam negeri mampu mencukupi kebutuhan nasional. Sebab itu, Syahrul menyebut tidak akan terjadi kelangkaan pasokan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×