kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, Indonesia tetap yakin tumbuh 5,3%


Selasa, 21 Januari 2020 / 17:30 WIB
IMF pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, Indonesia tetap yakin tumbuh 5,3%
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat kapal terlihat dari udara di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (14/01).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tidak terlalu khawatir ketika International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2020 menjadi 3,3% dari sebelumnya 3,4%.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Iskandar Simorangkir mengatakan, pemerintah tetap yakin pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar 5,3% sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Baca Juga: IMF pangkas pertumbuhan ekonomi dunia, Indonesia tersokong konsumsi dan investasi

“IMF seperti biasa ketika realisasi data sudah ada selalu merevisi pertumbuhan ekonomi dunia," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).

IIskandar melanjutkan, pemerintah telah memperhitungkan pelemahan ekonomi dunia ketika membuat proyeksi pertumbuhan Indonesia di level 5,3%. Dalam rangka mencapai pertumbuhan tersebut, pemerintah akan mendorong daya beli via konsumsi masyarakat. Hal ini mengingat sekitar 56% pertumbuhan ekonomi disumbang dari sana. 

Lebih lanjut, kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mendorong daya beli antara lain, pertama menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 7% ke 6% dan target ditingkatkan 36% menjadi Rp 190 triliun.

Baca Juga: IMF pangkas pertumbuhan ekonomi global jadi 3,3%, bagaimana prospek Indonesia?

Kedua, mendorong investasi yang berorientasi ekspor dan substitusi impor. Harapannya investasi meningkat, tenaga kerja banyak terserap, sehingga daya beli bertambah.

Untuk sampai ke sana, Iskandar bilang strategi pengikat investasi lewat Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan Omnibus Law Perpajakan diharapkan dapat menjadi suplemen penanaman modal dalam negeri dan asing. 

Baca Juga: Bursa Asia turun akibat penurunan rating Hong Kong dan prediksi ekonomi global

Di sisi lain, IMF mengingatkan pertumbuhan ekonomi India yang terkontraksi di tahun lalu akan menjadi basis pertumbuhan di tahun ini yang diramal akan memengaruhi perdagangan global. 

Menanggapi hal tersebut, Iskandar meyakini neraca perdagangan Indonesia akan terjaga lantaran mandatori biodiesel tiga puluh persen (B30%) yang efektif per 1 Januari 2020. Tak hanya itu, perbaikan current account deficit (CAD) lainnya yakni dengan mengaktifkan kembali PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×