kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

IMF Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, OJK Optimistis Sistem Keuangan Tetap Stabil


Senin, 04 Agustus 2025 / 15:30 WIB
IMF Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, OJK Optimistis Sistem Keuangan Tetap Stabil
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Senin (28/7/2025).


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga hingga Juli 2025. 

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, pemulihan ekonomi global turut memperkuat ketahanan sektor keuangan nasional.

"Dalam laporan terbarunya, IMF meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 dan 2026," ujar Mahendra dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (4/8/2025).

Peningkatan proyeksi ini didorong oleh aktivitas ekonomi semester I-2025 yang lebih baik dari perkiraan awal.

Selain itu, tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari semula, perbaikan likuiditas global, dan kebijakan fiskal yang akomodatif turut menjadi faktor pendukung.

Baca Juga: Menyasar Generasi Muda, Industri Keuangan Terus Menggelar Program Literasi

Ia melanjutkan, tensi perang dagang juga mereda berkat kesepakatan tarif antara AS dan mitra dagang utamanya.

Sejalan dengan itu, indikator ekonomi global menunjukkan tren membaik, termasuk kinerja manufaktur dan perdagangan yang meningkat, serta pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 di AS dan China yang melebihi ekspektasi.

"Pasar keuangan global secara umum menguat dengan investor melakukan risk on dan volatilitas yang juga menurun diikuti berlanjutnya aliran modal ke emerging market, termasuk Indonesia," tambah Mahendra.

Dari sisi domestik, ia menjelaskan indikator permintaan tetap stabil, tercermin dari inflasi yang rendah dan pertumbuhan uang beredar dalam tren yang meningkat.

Baca Juga: OJK Catat Iklan yang Paling Banyak Melanggar Berasal dari Sektor PVML

“Namun, indikator sisi penawaran masih beragam, dengan surplus neraca perdagangan yang persisten dan cadangan devisa di level tinggi, meskipun Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur masih di zona kontraksi,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×