kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IMF: Ekonomi Indonesia tahun ini lebih rendah 5,2%


Kamis, 07 Mei 2015 / 17:40 WIB
IMF: Ekonomi Indonesia tahun ini lebih rendah 5,2%
ILUSTRASI. Twibbon Hari Guru Kemenag 2023.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perekonomian Indonesia dalam fase melemah. International Monetary Fund (IMF) melihat perekonomian Indonesia bisa mengarah ke arah 5%.

Dalam Regional Economic Outlook terbaru IMF tentang Asia dan Pasifik yang diterbitkan Rabu (6/5), disebutkan proyeksi ekonomi Indonesia tahun ini 5,2%, sama dengan proyeksi pada awal tahun.

Deputi Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Kalpana Kochhar mengatakan perekonomian periode pertama Indonesia yang hanya 4,71% mengindikasikan ekonomi hingga akhir tahun bisa lebih rendah. "Bisa lebih rendah dari 5,2% atau pada kisaran 5%," ujarnya, Kamis (7/5).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi negara-negara pada triwulan pertama berada di bawah ekspektasi terutama bagi negara yang bergantung pada harga minyak dunia.

Negara yang menggantungkan diri pada komoditas ekspor seperti Indonesia tumbuh negatif. Pelemahan ekonomi yang terjadi di China dan Jepang bagi kawasan regional sangatlah berdampak tidak terkecuali Indonesia.

China dan Jepang menjadi dua negara yang mempunyai ekonomi yang besar. Untuk Indonesia dua negara tersebut adalah tujuan ekspor non migas terbesar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor non migas ke China pada Januari-Maret 2015 turun 36,51% menjadi US$ 3,13 miliar dibanding periode sama tahun lalu.

Sedangkan ekspor non migas Indonesia ke Jepang turun 0,22% pada triwulan pertama menjadi US$ 3,56 miliar. Tidak heran apabila pertumbuhan ekspor Indonesia pada triwulan pertama minus 0,53%, padahal pada triwulan pertama 2014 ekspor masih tumbuh 3,16%.

Tingkat pertumbuhan China diperkirakan akan berlanjut ke level bawah dalam jangka menengah sebagai hasil proses rebalancing. IMF memperkirakan pertumbuhan China menurun ke 6,8% di 2015 dan 6,3% di 2016. Perlambatan ini jelas akan sangat berpengaruh bagi negara regional Asia.

Alhasil, IMF memperkirakan pertumbuhan negara regional Asia dan Pasifik tetap pada level 5,6% tahun ini lalu menurun sedikit ke level 5,5% pada 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×