Reporter: Benedicta Prima | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum terus mengalami peningkatan. Mengutip data BPS, per akhir Agustus 2018, IHBP mencatatkan kenaikan 7,39% year-on-year (YoY) dari posisi tahun sebelumnya 166,01 menjadi 166,28.
Kenaikan terbesar pada sektor ekspor perdagangan internasional sebesar 0,64% dari 166,04 menjadi 167,11 dengan andil 0,13%. Sedangkan sektor impor perdagangan internasional meningkat 0,45% dari 148,64 menjadi 149,30 dengan andil 0,07%.
Angka impor maupun ekspor yang menunjukkan kenaikan, mengindikasikan pelemahan rupiah mendorong kenaikan IHPB.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menjelaskan kondisi harga yang ada di lapangan. Menurutnya, harga di pasar relatif stabil, namun di sisi pengusaha dan produsen juga terjadi kenaikan biaya.
"Cost-nya naik, tapi harga tidak bisa serta-merta dinaikkan," jelas Hariyadi kepada Kontan.co.id, Selasa (2/10).
Dia mengaku pegusaha dirugikan dengan adanya pelemahan rupiah. Biaya untuk mengimpor bahan baku jadi naik. Sedangkan daya beli masyarakat, menurutnya, masih rendah. Sehingga pengusaha harus mempersempit margin keuntungan.
Sebelumnya, ekonom Institute For Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira juga menjelaskan, pedagang dan produsen mesti menahan kenaikan harga jual akibat rupiah yang melemah. Sedangkan permintaan juga ikut melemah. Kondisi ini menyebabkan pedagang dan produsen mendapat keuntungan yang lebih kecil, karena harga di pasar tidak berani dinaikkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News