kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.520   0,00   0,00%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

IDF 2017 bahas kebijakan pembangunan komprehensif


Rabu, 09 Agustus 2017 / 14:51 WIB
IDF 2017 bahas kebijakan pembangunan komprehensif


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) menggelar Indonesia Development Forum (IDF) untuk mengulas sekaligus mencari solusi soal ketimpangan. Dengan adanya forum ini, diharapkan menghasilkan terobosan untuk mengatasi masalah ketimpangan dan kemiskinan.

Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro memaparkan, pengurangan ketimpangan merupakan fokus pembangunan yang perlu ditangani secara komprehensif. Maksudnya menyeluruh antara kelompok pendapatan dan antar wilayah. Target ini juga tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019.

"Di 2019 tingkat kemiskinan diharapkan dapat turun menjadi 7% - 8% dari angka baseline 11,2% di 2015. Angka ketimpangan juga diharapkan menurun dari 0,408 di 2015 menjadi 0,36 di 2019," kata Bambang, Rabu (9/8).

Terdapat tiga tujuan utama diselenggarakannya forum IDF ini. Pertama, mewadahi pelaku pembangunan untuk menciptakan inovasi dalam memperkuat perencanaan dan pelaksanaan kebijakan. Kedua, memberikan rekomendasi kebijakan yang berbasis bukti, pengetahuan, dan riset yang berkualitas.

Ketiga, memperkuat kolaborasi multi pihak dalam promosi tata kelola dan praktek berkelanjutan dalam pembangunan. Forum IDF ini juga merupakan upaya pemerintah memerangi ketimpangan serta kemiskinan sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas. "Semakin ditajamkan melalui rekomendasi kebijakan yang diharapkan lahir atas masukan dari berbagai sudut pandang pembangunan," kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×