kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IDAI: Hepatitis Akut pada Anak Tidak Ada Kaitannya dengan Vaksinasi Covid-19


Sabtu, 07 Mei 2022 / 12:56 WIB
IDAI: Hepatitis Akut pada Anak Tidak Ada Kaitannya dengan Vaksinasi Covid-19
ILUSTRASI. Suasana vaksinasi anak . KONTAN/Baihaki/


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan penyebab hepatitis akut pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi Covid-19.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI dr Muzal Kadim mengatakan, pada kasus hepatitis akut yang terjadi pada anak umumnya terjadi pada anak usia di bawah 6 tahun yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

“Sampai saat ini hepatitis jenis ini tidak dikaitkan dengan vaksin covid. Karena sebagian besar dari kasus yang muncul saat ini justru terjadi pada anak yang belum vaksin, kebanyakan yang terjangkit adalah anak di bawah umur 6 tahun, bahkan ada yang 2 tahun ke bawah pada kasus di UK,” tegas Muzal dalam wawancara bersama media secara daring, Sabtu (7/5).

Terkait isu dugaan ada hubungan antara hepatitis akut dengan infeksi Covid-19, ia mengatakan hal itu masih dalam kategori dugaan apakah kejadian tersebut terjadi secara bersamaan (coincidence) atau sebagai penyebab langsung.

Baca Juga: Hepatitis Misterius pada Anak Juga Rentan pada Orang Dewasa? Ini Penjelasan IDAI

“Kalau history dengan covid saat ini juga masih diduga berkaitan, tapi masih dugaan. Karena selama ini covid tidak pernah menimbulkan gejala seperti hepatitis akut berat ini,” tambahnya.

Dia menjelaskan, terkadang terjadi kasus di mana secara bersamaan pada pasien ditemukan memiliki virus SARS-CoV-2 dan adenovirus, yang diduga menyebabkan hepatitis akut bergejala berat tersebut.

“Namun semua ini masih dugaan, sampai saat ini WHO maupun beberapa negara juga melakukan investigasi penyebab pastinya,” paparnya.

Sebagai tambahan informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Belum diketahui secara pasti apa penyebab penyakit ini.

Baca Juga: Perhatikan 11 Tanda Ini Menjelang Kematian yang Umum Terjadi

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E tidak ditemukan sebagai penyebab penyakit hepatitis akut ini. Namun, terdeteksi adenovirus F tipe 41 pada 74 kasus di luar negeri.

Hepatitis akut, mengutip dari laman euro.who.intl, jarang terjadi pada anak-anak. Tetapi, WHO telah menerima setidaknya ratusan kemungkinan kasus hepatitis anak yang tengah diselidiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×