kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ibu Kota tak pindah, separuh rakyat bisa tenggelam


Senin, 13 Januari 2014 / 17:09 WIB
Ibu Kota tak pindah, separuh rakyat bisa tenggelam
ILUSTRASI. Barang-barang konsumsi rumah tangga di display sebuah Supermarket di Jakarta Selatan, Senin (2/8/2022). KONTAN/Baihaki/2/8/2022


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wacana pemindahan Ibu Kota kembali dilontarkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menyikapi bencana banjir yang kembali melanda Jakarta. Menurut Marzuki, usulan pemindahan Ibu Kota menjadi satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan banjir.

"Kita ini banyak orang pintar, orang hebat yang bisa menghitung tentang beban Jakarta. Kalau Ibu Kota tidak dipindah, dan orang luar Jawa diteruskan mengalir ke Jakarta, maka ramalan bahwa separuh rakyat Indonesia tenggelam akan menjadi kenyataan," ujar Marzuki di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2014).

Pernyataan Marzuki ini diakuinya mengutip sebuah kajian ilmiah tentang bahaya banjir. Menurut Marzuki, persoalan banjir tidak bisa lepas dari persoalan pembangunan yang terlalu terfokus di kota Jakarta.

Pembangunan, kata Marzuki, harus diperluas dengan membuka kesempatan kerja tidak hanya di Jawa. Selain itu, Marzuki melihat tak ada salahnya pemindahan Ibu Kota dilakukan untuk mempercepat proses pemerataan pembangunan. Menurutnya, Kalimantan merupakan pilihan terbaik sebagai lokasi Ibu Kota baru.

"Wilayahnya juga bebas risiko banjir dan gempa. Tinggal bagaimana kita fokus sehingga pengembangan pembangunan dirasakan seluruh rakyat," ucap Marzuki.

Untuk mewujudkan pemindahan Ibu Kota ini, Marzuki mengusulkan agar pemerintah membereskan masalah pembebasan lahan. "Jangan sampai ada permainan calo dalam wacana pemindahan Ibu Kota ini," kata bakal capres dari Partai Demokrat itu.

Seperti diberitakan, hujan deras yang mengguyur Jakarta beberapa hari ini telah membuat sejumlah titik di Ibu Kota terendam air. Ribuan warga Jakarta terpaksa mengungsi. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerbitkan status siaga banjir sebagai langkah antisipasi menghadapi banjir. Dengan status tersebut, satuan kerja perangkat daerah terkait dapat mengambil langkah-langkah penanganan banjir sesegera mungkin sesuai prosedur yang telah diatur.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga berpendapat tentang perlunya pemindahan Ibu Kota. Pemerintah telah membentuk tim kecil untuk membahas wacana tersebut. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×