kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Petugas tidak mudah mengevakuasi korban banjir


Senin, 13 Januari 2014 / 16:36 WIB
Petugas tidak mudah mengevakuasi korban banjir
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar minyak Pertamax di SPBU Pertamina, Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3/2022). KONTAN/Fransiskus SImbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Arus deras Sungai Ciliwung menjadi tantangan bagi petugas evakuasi warga Kampung Pulo yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka yang terendam banjir.

Memasuki pemukiman Kampung Pulo yang dilanda banjir, bukan perkara mudah. Amrikun, salah satu petugas Pemadam Kebakaran Suku Dinas Jakarta Timur, menuturkan, proses evakuasi warga dilakukan dengan perahu karet. Untuk memindahkan warga, tim penyelamat menyusuri bagian tepi Sungai Ciliwung sejauh 2 kilometer.

Tim penyelamat menyusur mulai dari Jembatan Tong Tek di Jalan Jatinegara Barat menuju gang-gang sempit permukiman warga. Mereka mencari warga yang membutuhkan pertolongan akibat terjebak di lantai dua rumah. "Kita utamakan yang manula dulu, kemudian anak-anak," ujar Amrikun kepada Kompas.com, Senin (13/1/2014).

Perahu karet yang digunakan tim penyelamat bergerak melawan arus air. Perjalanan itu tidak melulu lancar, kadang ada benda tajam atau dahan kayu tajam yang menghadang. "Banyak ranting tajam, belum lagi kandang ayam dan burung yang banyak pakunya. Jalan masuk di dalam juga sempit," kata Amrikun.

Ia mengatakan, evakuasi warga kerap dilakukan berdasarkan laporan ataupun posisi warga yang diketahui masih bertahan di atas rumah. Warga memilih bertahan untuk menjaga harta benda mereka di rumah.

Kendala sering ditemukan saat evakuasi, terutama ketika warga hanya memanfaatkan petugas evakuasi untuk berbelanja keluar rumah. "Ada yang masuk ke sini cuma mau belanja. Nanti minta ke sana lagi, alasannya mau jemput," ujar Amrikun.

Untuk itu, tim penyelamat mengutamakan warga lanjut usia dan anak-anak. Tim kerap menjumpai warga yang meminta tolong untuk evakuasi ketika mereka memasuki area pemukiman. "Ada yang dari rumah panggil-panggil minta tolong. Di dalam masih banyak yang bertahan," kata dia.

Tim evakuasi menggunakan 4 perahu karet untuk proses evakuasi warga. Satu perahu lain dari Marinir dan satu unit lain dari Basarnas. Evakuasi berlangsung sejak pukul Minggu (12/1/2014) pukul 08.00 WIB.

Pantauan Kompas.com, Senin sore, petugas masih terus melakukan evakuasi. Pemukaan air banjir belum menunjukkan tanda-tanda bakal surut. Jalan tersebut ditutup untuk lalu lintas kendaraan. Warga dievakuasi ke posko Suku Dinas Kesehatan Jaktim untuk mengungsi. Adapun yang sakit langsung di bawa ke Puskesmas Jatinegara. (Robertus Belarminus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×