Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya meminta suntikan penyertaan modal negara (PMN) tunai tahun 2024 sebesar Rp 1 triliun. Suntikan modal tersebut digunakan untuk menyelesaikan ruas jalan tol Palembang-Betung.
Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto mengungkapkan PMN digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam rangka melanjutkan pelaksanaan penugasan percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
"Kemudian PMN tersebut bakal digunakan untuk melanjutkan pengusahaan ruas Jalan Tol Palembang - Betung. Dan, injeksi PMN itu diperlukan untuk meningkatkan konektivitas backbone JTTS dari Bakauheni hingga Jambi," kata Budi saat rapat dengar pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (2/7).
Baca Juga: Kemenkeu Minta Persetujuan DPR Soal PMN Non Tunai untuk 11 BUMN dan Bank Tanah
Ia mengatakan, PMN ini memberikan sederet manfaat seperti meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera sehingga mampu menurunkan waktu tempuh dan biaya transportasi, meningkatkan potensi penerimaan fiskal dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sepanjang koridor jalan tol.
Ia juga memaparkan, realisasi penyerapan PMN PT Hutama Karya mencapai 69,5% dari total PMN Rp 131, 146 miliar yang telah diterima sejak 2015 hingga Mei 2024.
"Sebagian besar PMN yang belum terserap ialah PMN pada Desember 2023 dan April 2024," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 6,1 triliun yang bersumber dari Cadangan Pembiayaan Investasi kepada DPR RI.
Tak hanya Hutama Karya, pemerintah juga akan menggunakan cadangan pembiayaan investasi untuk PMN PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) sebesar Rp 500 miliar, dan Badan Bank Tanah sebesar Rp 1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News