Reporter: Leni Wandira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2024 dan 2025 senilai Rp 57,8 triliun. Rinciannya, PMN 2024 sebesar Rp 13,6 triliun dan tahun 2025 senilai Rp 44,2 triliun.
Usulannya itu disampaikan Erick dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (19/3).
Ia menjelaskan PMN 2024 berasal dari cadangan pembiayaan investasi dengan total Rp 13,6 triliun.
"Tahun 2024 ini memang kita ada cadangan pembiayaan investasi yang kita dorong senilai Rp 13,6 triliun. Saya kira mohon atas PMN yang diusulkan ini dapat dilakukan pendalaman oleh Komisi VI dan seluruh jajarannya," ungkapnya.
Baca Juga: Erick Thohir Pamer BUMN Raih Laba Rp 292 Triliun Sepanjang 2023
Kemudian, BUMN yang diusulkan mendapat PMN 2024 dari cadangan pembiayaan investasi mulai dari PT Kereta Api Indonesia atau KAI untuk pengadaan kereta melalui retrofit dan pembelian kereta baru sebesar Rp 2 triliun.
"Lalu, PT Hutama Karya penyelesaian tugas Tol Palembang-Betung Rp 1,6 triliun. Lalu Reasuransi Indonesia Utama untuk penguatan permodalan Rp 1 triliun. Lalu, Pelni pembelian tiga kapal perintis yaitu Rp 3 triliun," ujar dia.
Kemudian, INKA untuk peningkatan kapasitas dan kualitas produksi sebesar Rp 2 triliun. Kemudian ID Food untuk penguatan modal sebesar Rp 1 triliun. Serta penguatan permodalan penjaminan KUR yang ada di IFG sebesar Rp 3 triliun.
Lebih lanjut, ia mengajukan PMN 2025 untuk 16 BUMN dengan nilai total Rp 44,24 triliun. Kata dia, rencana PMN 2025 disusun demi keberlanjutan program yang juga berkaitan dengan penugasan dari pemerintah.
Di antaranya untuk Hutama Karya penggunaan dana senilai Rp 13,8 triliun. Dana tersebut digunakan untuk melanjutkan pembangunan JTTS fase 2 dan 3.
"Selanjutnya, ASABRI senilai Rp 3,6 triliun untuk perbaikan modal dan PLN senilai Rp 3 triliun untuk program listrik desa," sambungnya.
Kemudian, PMN untuk IFG Group sebesar Rp 3 triliun untuk penguatan permodalan KUR. Lalu, PNM untuk PT Pelni sebesar Rp 2,5 triliun untuk pengadaan kapal baru serta untuk belanja modal Biofarma sebesar Rp 2,2 triliun.
Baca Juga: Brantas Abipraya Bangun Ruang Terbuka di IKN, Target Kelar di Tahun Ini
Selain itu, ada pula usulan PMN bagi Adhi Karya senilai Rp 2,09 triliun untuk pembangunan Tol Jogja - Bawen dan Tol Solo - Jogja. Berikutnya Kereta Api Indonesia (KAI) senilai Rp 1,8 triliun untuk penggunaan Trainset Baru Penugasan Pemerintah.
Lalu, ID FOOD untuk modal kerja dan investasi program CPP senilai Rp 1,6 triliun serta PMN untuk PT PP senilai Rp 1,56 triliun untuk penyelesaian proyek Tol Jogja - Bawen dan KIT Subang.
"Sementara Perum DAMRI untuk penyediaan bus listrik senilai Rp 1 triliun," kata Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News