kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Hunian permanen warga Wasior harus menunggu sampai 2012


Rabu, 22 Desember 2010 / 20:33 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Bencana-bencana yang menimpa negeri ini memang datang silih berganti. Pemerintah pun harus tertatih-tatih menyusun strategi untuk merehabilitasi para korban bencana. Tak heran kalau warga di beberapa daerah bencana yang jadi terabaikan. Misalnya saja, para warga korban banjir bandang Wasior, Papua Barat. Mereka kelihatannya harus bersabar untuk beberapa waktu lagi.

Pasalnya, pemerintah masih mencari wilayah yang cocok untuk merelokasi mereka secara permanen. Dengan kata lain, warga Wasior tetap menempati hunian sementara yang sedang dibangun pemerintah. "Tentu menunggu relokasi dan pembangunan rumah permanen, dan itu semua dianggarkan 2011 sampai 2012," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono usai rapat terbatas tentang Wasior di Istana Wakil Presiden, Rabu (22/12).

Alasannya, kata Agung, untuk relokasi dan membangun hunian permanen butuh waktu tertentu. "Relokasi ini membutuhkan waktu tersendiri, karena infrastrukturnya harus dibangun," imbuhnya.

Saat ini, pemerintah baru membentuk tim untuk mencari lokasi yang cocok untuk relokasi dan layak dibangun hunian permanen serta mendata masyarakat penerima bantuan. Hasil rapat di Istana Wakil Presiden menetapkan dua tim yang akan ke Wasior pekan depan.

Pertama, tim yang mendata untuk relokasi termasuk konsultasi dengan penduduk setempat. Kedua, tim yang mendata lokasi dan masyarakat yang berhak untuk menerima bantuan berupa hunian sementara maupun bantuan hunian permanen.

Yang jelas, saat ini ada dua wilayah di Kabupaten Teluk Wondama yang sedang dikaji untuk relokasi. Kedua wilayah itu adalah distrik Raisei dan Naikere. Saat ini 1.150 kepala keluarga sudah mendapat hunian sementara (huntara) sementara 600 kepala keluarga lagi yang belum mendapat huntara.

Menurut Agung, huntara itu berbentuk barak dan setiap unit barak dapat menampung 12 kepala keluarga. "Jadi masih ada 50 barak lagi yang akan kita bangun," ujar mantan Ketua DPR itu. Agung pun menjamin 50 barak itu tuntas akhir Desember ini.

Untuk Juru bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat Menko Kesra akan memimpin tim pertama, sedangkan Menteri Pekerjaan umum memimpin tim kedua. Total dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di Wasior sementara itu sebesar Rp24 miliar. Tapi, kata Agung, anggaran ini masih bisa bertambah setelah tim selesai menjalankan tugasnya di Wasior.

Yopie mengatakan masa kerja tim tidak spesifik dibahas dalam rapat yang dipimpin Wakil Presiden itu. "Mungkin hingga pertengahan Januari," kata Yopie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×