kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kerugian akibat bencana Wasior dan Mentawai Rp 595M


Senin, 22 November 2010 / 19:44 WIB
Kerugian akibat bencana Wasior dan Mentawai Rp 595M
ILUSTRASI. Uang franc Swiss


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kerugian akibat banjir bandang di Wasior, Papua Barat dan bencana tsunami di Mentawai Sumatera Barat mencapai ratusan miliar. Pemerintah menaksir kerugian akibat bencana di kedua wilayah itu mencapai Rp595 miliar.

Rinciannya, nilai kerugian di Wasior mencapai Rp 280 miliar. Sedangkan kerugian akibat tsunami di Mentawai diperkirakan mencapai Rp 315 miliar.

Adapun anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi di Wasior diperkirakan mencapai Rp141 miliar dan Mentawai mencapai Rp 368 miliar. "Sumber dananya berasal dari APBN dan APBD," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Indroyono Soesilo usai rapat terbatas penanggulangan bencana di Istana Wakil Presiden, Senin (22/11).

Proses rehabilitasi dan rekonstruksi meliputi antara lain perbaikan perumahan, infrastruktur dasar, air dan sanitasi. Kemudian, pemulihan sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, dan UKM.

Adapun pembangunan hunian sementara di kawasan Mentawai sedang dilaksanakan. Jumlahnya, 1.000 unit dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Palang Merah Indonesia membangun 500 unit, serta bantuan bantuan dari NGO membangun 200 unit. "Targetnya sebelum Natal bisa selesai," kata Indroyono.

Sedangkan, hunian sementara untuk korban banjir bandang di Wasior dibangun di wilayah Naikere dan Reisei yang masih berada di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Jumlahnya mencapai 1.000 unit dan targetnya rampung akhir November ini.

Indroyono menambahkan, kerugian untuk bencana letusan Merapi belum bisa dihitung. Sebab, hingga kini program tanggap darurat masih berlangsung dan status Merapi masih awas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×